FF-This Is Pairing

by - 00:25


Chapter 9
Taecyeon menepikan mobilnya dan mengajak Yoona untuk keluar dan duduk-duduk di kap mobil. Ia bingung harus mengajak Yoona kemana, jadi ia putuskan untuk berhenti disini. Di sebuah jalan yang sepi dan berdampingan dengan sebuah tanah lapang yang di sebrangnya persis ada Namsan Tower.
Taecyeon memberikan Yoona sekaleng kopi hangat dan berdehem sejenak.
“Yoona-ssi, ng, kau tidak apa-apa aku ajak keluar hari ini?” Bodoh! Taecyeon memaki dirinya sendiri. Pertanyaan bodoh apa yang baru saja ia ucapkan tadi.
Yoona terkekeh, “Tentu saja tidak apa-apa. Memang ada apa kau mengajakku?”
Skak! Yoona langsung bertanya pada intinya. Dan Taecyeon harus sibuk menenangkan jantungnya sendiri.
“Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan padamu.” Yoona sibuk mengantisipasi. Jangan sampai dugaannya benar.
“Yoona-ssi, aku menyayangimu. Dan, ng, would you be mine?”
Dan akhirnya dugaan Yoona terbukti juga. Sekarang ia sibuk mencari jawabannya sendiri. Ia merasa bingung. Karena rasanya berbeda saat Taecyeon mengatakan hal ini dan Kyuhyun yang memintanya menjadi pacarnya. Kenapa ia harus merasa bingung sementara waktu itu ia langsung menyetujuinya. Dan kenyataan bahwa ia merasa nyaman di dekat Kyuhyun juga semakin membuatnya bingung.
“Taecyeon-ssi, aku juga menyayangimu, tetapi rasa sayangku hanya sebatas dongsaeng dan oppa. Tidak ada yang lebih. Maaf jika jawabanku mengecewakanmu.”
Taecyeon tertunduk, menata sendiri hatinya yang sedang drop. Ia menatap Yoona dan tersenyum. Ia menarik lengan gadis itu dan merengkuhnya.
“Terimakasih karena kau sudah berusaha jujur.”
 Satu sisi Yoona merasa jahat, tapi kalau ia menerima semua ini, bukankah ia akan terlihat lebih jahat? Yoona tidak berkata apa-apa dan membalas pelukan Taecyeon.
***
Sungguh, hal bodoh apa yang sedang Kyuhyun lakukan. Ia terlihat seperti psikopat dengan membuntuti mobil yang Yoona tumpangi. Oh, mobil itu menepi. Kyuhyun langsung membuat jarak dan berhenti agak jauh dari mobil itu. Ia memperhatikan dengan seksama.
Ia terkejut saat mendapati Taecyeon keluar terlebih dulu kemudian disusul oleh Yoona. Mereka bertumpu di kap mobil Taecyeon dan berbicara saesuatu. Tentu Kyuhyun tidak bisa mengerti atau menangkap sedikitpun apa yang sedang mereka bicarakan.
Sampai akhirnya Kyuhyun melihat Taecyeon memeluk Yoona dan Yoona tersenyum membalas pelukan Taecyeon.
Tiba-tiba saja ia sudah tidak berminat menjadi psikopat lagi, ia langsung menggas mobilnya meninggalkan tempat itu secepat yang ia bisa.
***
Gedung SM.Ent masih sepi sekali pagi ini, tapi Eunhyuk justru sangat menyukainya. Karena dengan begini ia bisa bebas berlatih tanpa harus berbagi jam dengan trainee yang makin hari makin membludak. Kebijakan SM memang sedikit kejam, mereka menyuruh trainee berlatih selama enam bulan, lalu diadakan penyeleksian. Tentu masa trainee ini tidak semudah kelihatannya. Harus berlumur keringat, tarik otot dan tangisan akibat rasa lelah yang luar biasa.
Eunhyuk melenggang pelan kearah ruang latihan, saat ia mendengar ada suara musik dari ruang latihan SNSD. Ia tahu ia tidak diizinkan masuk ke ruang latihan perempuan, tapi suara musik itu mengganggunya, lagipula ini masih pagi, tidak ada yang akan melihat.
Ia mengintip dari balik pintu. Aneh, ruangannya sepi. Hanya ada lagu dan… satu gadis. Hyoyeon. Gadis itu kelihatan kelelahan, tangannya bertumpu di kedua lututnya. Nafasnya tersengal. Kemudian, ia berdiri tegap lagi dan memulai latihannya lagi. Eunhyuk merasa ada yang tidak beres.
Dan benar saja, tidak lama kemudian Hyoyeon kehilangan keseimbangannya dan tersungkur di lantai.
“Hyoyeon-ssi!” Eunhyuk bergegas masuk dan menyanggah tubuh Hyoyeon. Hyoyeon masih mengatur nafasnya dan menatap kearah Eunhyuk.
“Oppa?” Hyoyeon segera melepaskan sanggahan Eunhyuk, tapi justru Eunhyuk yang menahannya.
“Berhentilah bersikap kuat.”
“Ani, aku bisa.” Hyoyeon terus mengelak dan mencoba berdiri sebisanya.
“Lihat! Aku bisa, kan?”
Eunhyuk tidak berkata apa-apa. Ia tahu sebentar lagi Hyoyeon pasti akan jatuh, karena kedua lututnya sudah bergetar saking lelahnya. Ia juga melihat ada lingkar hitam di sekitar mata Hyoyeon.
“Oppa, sebaiknya kau— aww!” ringis Hyoyeon sambil terduduk memegangi kedua lututnya.
“Baboya.”
Eunhyuk langsung menyingsingkan celana training Hyoyeon dan mengurut lutut Hyoyeon.
“Aww! Bisa lebih pelan, kan?” ringis Hyoyeon.
“Yah! Kau mau menggilas lututku? Sakit sekali!” kali ini ringisannya ditambah dengan memukul pundak Eunhyuk.
“Selesai.”
Hyoyeon girang dan langsung memegangi lututnya. Ternyata urut ala Eunhyuk memang ampuh, rasa sakitnya sudah tidak begitu lagi.
Dengan lega ia berbaring di lantai dan mencoba mengatur nafas akibat Eunhyuk yang mengurutnya seperti memakai tenaga sumo.
“Kau tidak tidur?”
“Aku tidur.”
“Berhenti berbohong.”
“Itu kau tau jawabannya.”
Eunhyuk memanyunkan bibirnya kesal. Masih saja Hyoyeon seperti dulu.
“Jangan terus menyiksa dirimu sendiri.”
“Aku suka dance.”
“Siapa bilang aku tidak suka dance?” kali ini Hyoyeon yang manyun.
“Dance itu tidak untuk membuatmu seperti orang gila dengan terus-terusan berlatih tanpa henti.”
“Oppa kau berbakat menjadi appa.”
“Aku memang akan menjadi appa.”
“Benarkah? Selamat. Berapa anakmu?”
“Aku ingin tiga.”
“Kenapa tidak empat? Nantinya kau bisa membuat regu futsal.”
“Yah! Berhentilah bercanda.” Eunhyuk membuang muka dan merekapun kehabisan kata-kata. Sepi.
“Hyoyeon-ssi.” Tidak ada jawaban.
“Yah!” ternyata saat Eunhyuk berbalik dan menatap Hyoyeon, gadis itu sudah tertidur pulas sambil meringkuk kearahnya. Eunhyuk bingung harus melakukan apa, akhirnya ia justru berlatih di ruangan SNSD.
Setelah kelelahan berlatih dance, ia ikut berbaring di sebelah Hyoyeon. Ia melirik kearah adidas yang sedang melingkar di lengan kirinya. Masih jam lima pagi. Tiba-tiba saja ia merasa sangat mengantuk dan puncaknya ia menguap lebar-lebar. Dan akhirnya ia pun tertidur.
***
Donghae terkejut saat ia tidak menemukan Eunhyuk yang seharusnya ada di tempat latihan mereka seperti biasanya. Ia mencoba untuk menelepon, tapi tidak ada jawaban. Ia mendatangi satu per satu tempat latihan teman-teman satu manajemen, tapi tidak ada.
Sambil terus mencoba menelepon Eunhyuk, Donghae mencari ke semua ruangan latihan.
“Hyung, sedang apa?” Tanya Minho yang kebetulan baru datang untuk latihan.
“Aku sedang mencari Eunhyuk, Minho-ya, bisakah kau bantu aku mencari dia?”
“Hmm. Baiklah.”
Awalnya mereka hanya mencari di sekitar ruangan latihan pria, tapi Minho curiga saat pintu raungan latihan SNSD tidak tertutup rapat dan terdengar sayup-sayup lagu dari dalam sana. Sebenarnya ia hanya berharap ada noona yang bisa membantunya mencari orang bawel itu.
“Noona noo—“ Minho tidak jadi melanjutkan kalimatnya karena ia melihat sesuatu yang amat teramat menggemparkan jika sampai hal ini bocor ke media.
“Donghae-hyung! Aku mendapatkan apa yang kau cari!”
“Jinjja?” Donghae bergegas menghampiri Minho yang sedang senyum-senyum sendiri. Kenapa?
“OMO!” pekik Donghae tiba-tiba setelah ia tahu alasan kenapa tadi Minho tersenyum sendiri seperti orang setengah waras.
“Hyung, mereka cocok, ya?” Tanya Minho sempat-sempatnya.
“Aigo, ini berbahaya bagi kesehatan.” Minho mengernyit tidak mengerti, tapi setelah itu Donghae langsung menghampiri Eunhyuk yang sedang tertidur meringkuk menghadap Hyoyeon. Mereka sudah seperti sedang melakukan pemotretan sampul drama saja dengan pose seperti itu.
“Hyukjae, Hyukjae, ireona. Hyukjae.” Panggil Donghae pelan di telinga Eunhyuk. Ia tidak ingin membuat Hyoyeon ikut terbangun.
Eunhyuk akhirnya mulai membuka mata dan menyadari kehadiran Donghae.
“Hae? Kau ada disini?”
“Yah! Kau sadar tidak kita dimana?”
“Rumah Beyonce?”
“Babo! Hyukjae bangunlah, kau tidur di tempat yang salah.”
Eunhyuk mulai mengingat sesuatu, tik tok tik tok, cling! Ia ingat dimana ia terakhir berada.
“HAH! Ini ruang latihan SNSD, bukfphh—“ Minho sengaja langsung membekap mulut Eunhyuk karena ia nyaris berteriak tadi.
“Pintar! Ayo keluar.”
Mereka semua bangkit berdiri dan hendak meninggalkan ruangan ketika Eunhyuk mengingat sesuatu.
“Sebentar.” Eunhyuk berbalik dan melepas sweaternya, kemudian ia selimutkan sweaternya di tubuh Hyoyeon.
Donghae sebenarnya kagum sangat kagum malah pada sahabatnya itu, tapi ia rasa ini tidak berakhir mudah.
***
“Bagus, ulah apalagi yang kau lakukan kali ini, Hyukjae?” sindiran keras dari petinggi SM.Ent, Lee Soo Man, itu memekakan telinga seluruh anggota SJ.
Kali ini akibat Eunhyuk yang tertidur bersebelahan dengan Hyoyeon di ruang latihan pada pagi hari, ia dipanggil untuk mendapat semacam hukuman, tapi untungnya ia tidak sendiri karena member SJ yang lain ikut memaksa masuk ke dalam ruangan milik Lee Soo Man.
“Kau tau bahayanya kalau sampai berita ini keluar? Kau bukan trainee lagi Hyukjae, berhentilah main-main. Kau sendiri yang menegaskan hubungan kalian sudah berakhir, jadi berhentilah bersikap kekanak-kanakan dengan menginginkan semuanya sesuai kemauanmu.” Tohok Soo Man lagi sambil membenarkan letak kacamatanya. Ia menatap Eunhyuk yang sedang asik membuang muka keluar jendela. Ia tahu Eunhyuk tidak bermaksud melanggar, tapi peraturan tetap peraturan. Ia harus menerima skorsing.
“Kau tau konsekuensinya? Baiklah, jadi kau kena skorsing tiga minggu tidak bisa latihan di gedung utama. Kau bisa berlatih di SM Tin-Tin Hall. Dan mulailah bersikap dewasa.”
“Dan berhetilah berlebihan CEO Soo Man-ssi.” Tiba-tiba saja Heechul yang dari tadi diam angkat bicara.
“Aku yang akan menjamin anak itu untuk tidak berulah lagi. Jadi, berhentilah memberi hukuman yang berlebihan. Lagipula, mereka tidak membat skandal heboh.” Ujar Heechul dingin sambil menentang mata Soo Man.
“Kim Hee Chul seberani apa kau bisa menjamin anak ini?”
“Kau tau sifatku, aku mau berarti harus kudapat. Kalau aku tidak suka, aku buang. Gampang, bukan?
Soo Man terkekeh geli mendengar kekeras kepalaan Heechul. Berpikiran frontal, tidak bertele-tele dan sangat memegang janji. Inilah yang petinggi SM itu dapat lihat dari pribadi seorang Kim Hee Chul.
“Baiklah, karena dia sudah kau jamin, aku turunkan hukumannya menjadi seminggu.”
“Dan sekarang tugasmu untuk menjelaskan maksud artikel ini.” Todong Heechul langsung sambil memberikan selembar artikel yang ia gunting dari majalah bisnis dunia, Forbes.
Lee Soo Man mengamati isi artikel tersebut, mengerutkan dahi lalu kembali ke sikap awal khas miliknya, tidak peduli.
“Apa yang harus kujelaskan?”
“Apa ini statementmu?”
“Ne.”
“Jangan berfikir kami akan berhenti hanya karena artikel atau statement murah darimu. Saranku, berhentilah dengan metode anak emas, karena itu kuno dan menjijikan.” Heechul langsung bangkit berdiri dan mengawali anggota yang lain untuk keluar dari ruangan milik Lee Soo Man.
“Aku butuh bicara, berkumpul di dorm sekarang juga!” perintah Leeteuk serius. Mereka semua mengangguk dan langsung menuju mobil masing-masing.
***
“Heechul-ssi, apa artikel itu mengenai—“ buka Leeteuk setelah semua member berkumpul di ruang tengah. Kebetulan Kibum juga datang karena jadwalnya sedang libur.
“Iya, itu artikel tentang gosip yang mengatakan kalau Super Junior adalah boyband dengan member sisa dari yang tidak lolos audisi TVXQ.”
“Heechul-ssi—“ Leeteuk menggantungkan kalimatnya dan menatap lurus kearah Heechul. Semua member diam, tidak berani membuka suara. Mereka cukup tau diri, ini adalah pembicaraan sesama leader SJ. Dan memang sudah lama mereka menganggap Heechul sebagai vice leader dari Leeteuk, karena kadang Leeteuk terlalu lelah dengan jadwal MC miliknya. Jadi, urusan dorm kadang jatuh ke tangan Heechul.
“Terimakasih.” Hanya sebaris kalimat itu yang keluar dari mulut Leeteuk, kemudian ia langsung memeluk Heechul. Padahal awalnya semua member mengira Leeteuk akan memarahi Heechul karena sudah bersikap kurang sopan di depan CEO SM.
“Hyung,” panggil Donghae yang membuat keduanya langsung menatap Donghae. Kemudian dengan satu gerakan yang hamper bersamaan, semua member saling berpelukan membentuk lingkaran seperti teletubbies dengan Leeteuk dan Heechul sebagai pusatnya.
“Hyung, terimakasih.” Ucap Eunhyuk dengan sedikit malu-malu.
“Sudah kewajibanmu berterimakasih.”
“Yah! Aku tidak ingin kalian merengek saat kita lelah. Arasso?” seru Heechul tiba-tiba.
“Neee, hyung.”


A/N: terimakasih buat semua supportnya. keep reading guys.

You May Also Like

4 comments

  1. yeeeee,,,,,,,,,
    akhirnya ada lanjutannya juga.....^^
    seneng deh thor,,,makasih ya,,,,
    ditunggu selalu kelanjutannya,,,,,)
    kelanjutan kyunanya gimana ya,,,,?>????

    ReplyDelete
  2. Rara pyrocthenic,musketeer,&yoonwonited^10 June 2012 at 09:25

    Lanjuttt next next part

    ReplyDelete
  3. OMO OMO OMO, Taecyeon confess???
    untung ditolak. Muahahaha, Yoona unnie cuman buat Kyu oppa. *dijitak Taec oppa*

    HyoHyuk moment. Ciyee Hyuk oppa masih sayang yaa sama Hyo unnie??

    Aaaa endingnya mengharukan. SuJu BOND!!!

    ReplyDelete
  4. huwaaaaaa :'( suju daebak !!! solid bgt ngga sih mereka, aisshh suju emang keren. apa lg authornya yg bikin ff ini, bisa bisanya ni ff kaya crita mreka bneran, ampe gue ke-sugest :')

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts

About