FF-This Is Pairing

by - 22:06


Chapter 11
Semua member menegakkan tubuhnya dan saling terkekeh geli.
“Aku tidak menyangka evil itu bisa bersikap romantis,” komentar Ryeowook.
“Saranghae, Yoona-ssi.” Eunhyuk mengopi ucapan Kyuhyun dan mempraktekannya dengan Donghae.
“Nado saranghae.” Tambah Donghae berlebihan.
“Yah! Kenapa kita diam saja? Ayo serbu mereka! Mereka harus membayar pajak pada kita.” Seru Shindong.
“Ne. Pasti. Dia sudah kurang ajar menduluiku.” Tambah Yesung tidak terima.
Dengan muka evil, semua member yang tadi asik menguping langsung merangsek masuk dan meledek mereka yang masih berpelukan.
Sontak Kyuhyun dan Yoona melepaskan pelukannya. Yoona terlihat malu-malu dan Kyuhyun terlihat kesal seperti anak kecil.
“Hyung, berhentilah. Aku sudah besar, apa masih jaman aku diledek seperti itu?”
“Walaupun kau sudah besar, tapi kau masih tetap magnae kami. Kau masih balita, Cho Kyuhyun.” Ucap Leeteuk sambil merangkul pundak Kyuhyun.
“Mwo? Balita? Hyung, aku sudah 23 tahun.” Protes Kyuhyun.
“Yah! Siapa yang setuju Kyuhyun 23 tahun?” semua berdiskusi dan menggelengkan kepalanya.
“Aku rasa dia masih mirip anak SD.”
“Tidak, ia lebih mirip anak TK!”
“Coba lihat lebih jelas, kelakuannya seperti anak playgroup.”
“Dia juga masih menonton Hagemaru.”
“Jangan-jangan dia mengoleksi film Doraemon diam-diam?”
Semua opini secara bebas keluar dari mulut member satu per satu. Kyuhyun cuma menahan marah dan memutar otak untuk mencari balasan yang setimpal.
“Cho Kyuhyun! Kau pikir kau apa? Dewa? Cepat kembali ke bed!” perintah Yesung.
“Ne, hyung.”
Kyuhyun berjalan lagi kearah bednya sambil menggenggam tangan Yoona. Semua hyungnya refleks meledek lagi.
“Kyuhyun-ah, kau seperti takut kehilangan Yoona-ssi! Apa kau takut kalau ada kami diantara kalian, ha?”
“Aigo, dia benar-benar mirip anak playgroup yang tidak mau melepaskan lollipopnya.”
“Yah! Bukankah kalian harus mentraktir kami semua?” pancing Ryeowook.
“Untuk apa?” Tanya Kyuhyun polos.
“Untuk merayakan hari jadi kalian tentu.”
“Mwo?”
Semua orang menoleh ke sumber suara. Ternyata di ambang pintu sana sudah lengkap member SNSD berjejer sambil memasang muka heran.
“Hari jadi? Memang siapa yang—“ ucapan Taeyeon terputus saat ia menyadari ada Yoona disana, berpegangan tangan dengan Kyuhyun.
“Yoong, kau dengan Kyuhyun-oppa? Kalian berdua pacaran?” Tanya Sunny sedikit kaget.
Suasana kembali riuh rendah oleh keributan member SJ. Sementara member SNSD masih kebingungan apa yang harus mereka lakukan. Karena di satu sisi mereka tidak melarang hubungan Yoona dan Kyuhyun, tapi di sisi lain ada Seohyun yang juga menyukai Kyuhyun.
Yoona sedikit menyembunyikan tubuhnya di balik punggung Kyuhyun, ia merasa bersalah karena ia terlihat egois dan tidak memedulikan perasaan Seohyun pada Kyuhyun.
Dan akhirnya hal itupun terjadi, Seohyun pamit untuk keluar duluan. Disusul oleh Sooyoung dan kemudian Yoona pun ikut undur diri. Karena ia merasa ada yang harus diselesaikan.
***
Suasana dorm SNSD kali ini sedikit berbeda, karena semua sedang dalam keadaan hening dan tegang. Ternyata tadi Yoona tidak berhasil mengajak Seohyun bicara, jadi Taeyeon merasa dia juga harus turun tangan.
“Hey, ayolah kenapa jadi tegang begini? Aku tidak akan menginterogasi atau menghukum kalian, jadi santailah sedikit.” Tapi suasana terlanjur menjadi begini, dingin.
“Seohyun-ssi, aku minta maaf kalau kejadian ini membuatmu sedih.” Ucap Yoona membuka pembicaraan.
“Unni, kenapa kau tidak mengatakan sebelumnya kalau kau juga menyukai Kyuhyun-oppa? Tapi, sudahlah ini sudah terjadi, lalu mau bagaimana lagi? Aku harap hubungan unni dan Kyuhyun-oppa berjalan lancar.” Seohyun menunduk menahan air matanya.
“Seohyun-ssi,” panggil Yoona, Seohyun mendongak dan mendapati ia sudah di pelukan unninya itu.
“Terimakasih.”
Seohyun menjatuhkan air matanya di punggung Yoona. Rasanya memang sedikit sulit melupakan perasaannya.
‘Unni, mianhe. Maaf kalau aku belum bisa melupakan oppa.’
Semua member SNSD mendekat dan memeluk sambil saling menguatkan. Berharap tidak ada hal buruk yang akan terjadi.
***
Keesokan harinya, Yoona meminta Tiffany untuk menemaninya ke rumah sakit, karena diantara SJ dan SNSD telah dibuat kesepakatan bahwa hubungan Kyuhyun dan Yoona tidak boleh sampai terpublikasi. Biar hanya diantara mereka dan manajemen yang mengetahui hal ini.
“Yoong, aku rasa aku tunggu di cafeteria saja. Aku akan jadi kambing kalau ikut bersamamu masuk kedalam.”
“Tapi, unni,”
“Tidak apa-apa.”
Yoona mengangguk dan memamerkan senyum gummy-nya, sementara Tiffany hanya menggeleng dan melenggang santai ke cafeteria.
Mungkin karena memang masih sangat pagi, cafeteria rumah sakit jadi tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa orang yang sedang menyesap kopi sambil membaca majalah atau Koran.
Tiffany sengaja mengambil tempat agak jauh dari jangkauan orang-orang dan menyisi ke jendela.
Seoul juga tidak terlihat sibuk pagi ini. Setidaknya Tiffany bisa bebas menghirup udara bersih sebebas-bebasnya.
“Mengganggu kalau aku ikut bergabung?”
Tiba-tiba ada suara menyembul membuyarkan lamunan Tiffany tentang crapes di sebrang rumah sakit.
“Maaf?” saat Tiffany berbalik, ternyata sudah ada Siwon sambil membawa dua cangkir kopi hangat.
“Oppa?”
“Aku boleh duduk?”
“Oh, silahkan.”
“Sedang apa kau disini? Menemani Yoona?”
“Ne, anak itu tidak mau sendiri ke rumah sakit.”
“Mungkin karena wartawan?”
“Mungkin.”
Suasana hening. Kehabisan topik pembicaraan. Tapi, sepertinya Siwon memiliki satu hal yang bisa dibasa-basikan untuk tiga menit ke depan.
“Kau mau kopi?”
“Apakah itu—“
“Vanilla latte? Ya, ini vanilla latte.” Potong Siwon sebelum Tiffany sempat mengatakannya.
“Bagaimana? Maksudku, bagaimana oppa tau aku suka kopi itu?”
“Ng, mungkin karena kulitmu pucat seperti vanilla?” kali ini Siwon benar-benar kehabisan stok kata untuk menjawab pertanyaan Tiffany.
“Oppa, kau sakit? Kenapa jawabanmu aneh begitu?”
“Pasti karena tadi malam Kibum mengajakku tanding PS, jadi aku masih agak linglung pagi ini.”
“YAH! Choi Siwon!” mereka berdua langsung menoleh kearah sumber suara. Ternyata disana sudah berdiri dengan muka masam Eunhyuk dan Donghae yang sibuk meminta maaf dan membungkuk karena Eunhyuk yang berteriak mengganggu pengunjung yang lain.
“Hyukjae! Berisik!” Donghae langsung membekap mulut Eunhyuk.
“Tapffhh kopffhkff—“
“Mwo?” Donghae membuka bekapannya.
“Kopiku, Hae. Kopiku!”
“Kopi? Oh, ne, Siwon-ssi mana kopi yang Hyukjae minta?”
“Memang kau titip untuk beli kopi? Aku tidak ingat.”
“Siwon-ssi, kau—“
Eunhyuk sengaja memotong pembicaraan karena ia melihat ada satu bidikan kamera mengarah kearah Siwon dan Tiffany. Eunhyuk mengernyit, apa yang orang itu foto? Dan Eunhyuk baru menyadarinya saat ia melihat tangan Siwon dan tangan Tiffany berdekatan, mungkin juga karena posisi duduk mereka yang terlalu dekat.
“Tiffany-ssi, katak!”
“MWO? AAGGHHH!!” Tiffany langsung bangkit berdiri dan menjauhi mejanya.
“Dimana katak itu?”
“Ng, katak itu baru pergi. Jadi, aman.” Eunhyuk berbohong.
“Hyukjae, kau berbohong, ya?” todong Siwon.
Eunhyuk mengeluarkan jurus andalannya, gummy smile dan berlari menghindari Siwon yang kesal. Siwon mengejar Eunhyuk, sementara Donghae yang baru sadar ada kamera yang membidik terus kearah mereka langsung mengajak Tiffany pergi.
***
Yoona memasuki ruangan Kyuhyun dengan perlahan-lahan, ketika ia tahu Kyuhyun sedang sendirian, ia berjalan seperti biasa lagi.
“Pagi, oppa.”
Kyuhyun menoleh dan tersenyum, “Pagi, Yoong.”
Yoona meletakkan bawaannya di meja dan mendekati bed Kyuhyun.
“Kau bawa sesuatu yang bisa dimainkan tidak?”
“Ng, apa ya?”
“PSP mungkin, atau laptop, netbook, tab, atau apapun?”
“Hassh, kau ini! Kalau aku tidak salah aku bawa i-pad.” Yoona merogoh tasnya dan mendapatkan teman online kesukaannya, “Ini.”
“Gomawo. Ada game apa disini?”
“Ng, desain dress, gamehouse, dan ular tangga.”
“Hanya itu?”
“Lalu?”
Dengan menghela nafas berat, Kyuhyun membuka aplikasi ular tangga.
“Yoong, duduklah.” Tawar Kyuhyun sambil menepuk kasur di hadapannya. Ia sendiri santai sekali duduk bersila. Yoona kadang berpikir apa oppa yang satu ini benar-benar sakit?
Yoona membuka kitten heelsnya, dan ikut duduk bersila di hadapan Kyuhyun, sementara i-padnya Kyuhyun taruh tepat diantara mereka.
Awalnya mereka masih terlihat serius-serius saja, tapi lama-kelamaan mereka mulai tertawa dan sekali-kali saling bersorak meledek.
Tapi, tiba-tiba saja Yoona teringat Seohyun. Ia baru ingat kalau permainan ini diberikan Seohyun ketika Yoona sedang terserang PMS dan gejala marah-marah akut. Dengan adanya game ini, Yoona bisa terbahak-bahak dan puas menertawai Seohyun yang harus kalah dua kali darinya.
Dan ternyata Kyuhyun menangkap gelagat aneh Yoona itu. Tangan kirinya menutupi layar i-pad.
“Oppa? Kenapa kau tutup? Bagaimana aku bisa lihat? Jangan bilang kau mau berbuat cu—“
“Sshh. Yoong, apa yang kau pikirkan?”
“Ne? Tidak ada.”
“Kau tidak becus berbohong.”
“Kalau begitu, baca pikiranku!”
“Kau yang minta.” Kyuhyun mengamati mata Yoona dalam jarak yang sangat dekat. Sejujurnya, Kyuhyun tidak pandai menebak atau mengira perasaan orang lain. Karena memang ia bukan tipe orang yang sensitif terhadap perasaan orang lain.
“YAH!”
Refleks, Yoona dan Kyuhyun langsung menoleh dan mendapati Donghae, Eunhyuk, Siwon dan Tiffany dalam posisi celangap.
“Ada apa hyung?” Tanya Kyuhyun polos.
“Kau bilang ‘ada apa’?” timpal Donghae.
“Ya memang ada apa?”
“Aigo, bukankah kalian tadi nyaris ng, nyaris berciuman?” Tanya Siwon sedikit ragu.
“Berciuman? Haha, hyung aku dan Yoona tidak sefrontal itu.”
“Lalu kenapa kalian tadi dekat sekali?”
“Itu karena Yoong memintaku untuk membaca pikirannya.”
“Sungguh, itu tidak penting Cho Kyuhyun.” Tutup Eunhyuk bête.



Heechul merehatkan dirinya setelah seharian bekerja. Dan untungnya gedung SM.Ent sedang tidak ramai. Sesuatu yang ia sukai. Iseng-iseng ia melirik kearah kalender diatas meja manajer SJ. Sudah satu setengah bulan semenjak ia mengungkapkan keinginannya untuk segera pergi melaksanakan wamil, kemudian jika perhitungannya tidak salah, ini adalah minggu ketiga setelah Kyuhyun keluar dari rumah sakit.
Memang panjang umur, anak yang baru saja ia pikirkan justru muncul dari lift bersama, ehm, kekasihnya. Mereka mulai berani PDA ternyata. Tapi ini dalam arti mereka menunjukkan hubungan mereka hanya di depan manajemen saja. Mereka cukup tau diri untuk tidak PDA ke depan publik.
Heechul memperhatikan mereka sejenak, sedikit banyak ia menyetujui hubungan kedua anak itu. Ia suka cara pacaran mereka yang tidak berlebihan. Lihat saja sekarang kedua anak kecil itu justru berbagi headset dan sama-sama mendengarkan musik sambil berjalan. Tidak ada genggaman tangan, rangkulan pinggang, atau gelayutan manja. Semuanya seperti biasa.
“Heechul-hyung!”
“Ne, kemari kalian.”
“Oppa, kau sedang apa disini? Kenapa tidak bersama yang lain?”
“Aku sedang cari angin, Yoong.” Gemas, ia cubit pipi gadis itu lembut.
“Hyung, kau mendapat sms dari Teukie –hyung, kan?”
“Ne, kapan acaranya dimulai?”
“Sekarang.”
“Ya sudah kalau begitu, kau antarkan saja dulu Yoona ke tempatnya.”
“Tidak usah, oppa sebaiknya kau dan Heechul-oppa segera pergi.”
“Aku juga tidak terpikir untuk mengantarmu, Yoong.”
“Mwo? Kau sungguh pacar yang sangat baik hati. Aku duluan. Annyeong, Heechul-oppa.”
“Kau tidak pamit denganku?”
“Apa bedanya kalau aku pamit atau tidak?” Yoona tidak melanjutkan pembicaraan lagi dan langsung pergi ke ruangan khusus SNSD.
***
Eunhyuk mondar-mandir kelihatan sedang mencari sesuatu di ruang latihan SJ.
“Eunhyuk-ah, kau mencari apa?” Tanya Leeteuk heran.
“Itu, sesuatu.”
“Iya, apa itu?” Tanya Leeteuk lagi.
“Ng, sesuatu yang cukup berharga.”
Leeteuk memutar bola matanya dan menyerah untuk bertanya, “Memang kau taruh dimana?”
“Aku yakin aku taruh di tasku. Tapi, sekarang benda itu sudah hilang.”
“Annyeong, semua.” Sapa Heechul cerah, dibelakangnya Kyuhyun mengekor sambil terus mendengarkan lagu.
“Mungkin terbawa Donghae.” Donghae buru-buru menyerahkan tasnya pada Eunhyuk, membiarkan sahabatnya itu mencari, “Ada?”
Eunhyuk menggeleng, Donghae ikut bangkit dari duduknya dan membantu mencari di sudut-sudut sofa.
“Kalian sedang cari apa?” Tanya Heechul penasaran.
“Benda kesayangan Eunhyuk.” Jawab Leeteuk polos.
“Apa?”
“Molla.”
“Yah, monkey! Apa yang kau cari sebenarnya?” Eunhyuk menggigit bibir bawahnya, malu untuk mengatakan yang sebenarnya.
“Yah!”
“Ng, itu hyung, pemberian Hyoyeon.”
“Yah! Jangan membuatku naik darah hari ini, kau tinggal mengatakan benda apa itu agar kami bisa membantu. Apa susahnya?”
“Ng, jam tangan.”
“Semua berdiri. Bantu mencari.” Perintah Leeteuk sambil menengok ke tas miliknya sendiri.
“Hyung, jam milikmu warna apa?” Tanya Kyuhyun.
“Hitam, Kyu. Adidas.”
Semua orang yang ada disitu sibuk mencari. Kecuali Shindong yang sedang ada urusan dengan manajer. Semua anggota sudah menggeledah setiap sudut ruangan, dan hasilnya nihil. Semua tas anggota sudah diperiksa satu per satu, hasilnya tetap sama.
Muka Eunhyuk sudah pucat memutih. Ia akhirnya menyerah dan duduk pasrah di sofa merah marun kesayangannya.
“Hyukie, kita pasti menemukannya, ne? jangan sedih dulu.” Donghae duduk di sebelahnya sambil mengusap punggung Eunhyuk. Sudah hampir satu jam mereka mencari dan menelepon semua manajer, hasilnya sama.
“Annyeong! Yah ayo makan!” tiba-tiba pintu dibuka dan Shindong masuk sambil menenteng sekantung besar McD. Sebenarnya bukan itu yang menjadi objek utama, objek sebenarnya adalah jam tangan di lengan kanan Shindong!
“Hyung, jam itu—“ Eunhyuk menggantung kalimatnya dan menunjuk kearah jam tangan.
“Ne, ini milikmu. Bukannya Ryeowook sudah ijin padamu atas namaku untuk meminjam jam tangan ini?”
Semua orang menoleh pada Ryowook yang berdiri terperanjat.
“Wookie, kenapa kau tidak bilang?”
“Ani, hyung. Shindong-hyung tidak mengatakan apa-apa padaku.”
“Ryeowook-ah, jangan begitu. Tadi sewaktu istirahat makan siang aku kan memberitahumu untuk meminta ijin pada Eunhyuk.”
“Tidak, aku tidak ingat.”
“Ryeowook-ssi! Apa maksudmu? Jadi, kau menuduhku berbohong?”
“Ani, hyung, aku aku hanya tidak ingat hyung pernah mengatakan hal itu.”
“Tenang semuanya. Sekarang, Ryeowook-ah, kau benar-benar tidak ingat, atau kau lupa?” Leeteuk menengahi.
“Aku benar-benar tidak ingat, hyung.”
“Jadi, kau coba untuk menjatuhkanku?” Shindong akhirnya tidak bisa menahan emosinya. Semua menegang, Eunhyuk syok, sementara Yesung dan Sungmin mencoba menenangkan Shindong.
“Hyung, aku tidak bermaksud seperti itu, sungguh.” Ryeowook sungguh-sungguh. Matanya sudah memerah menahan tangis.
“Katakan saja, kau tidak suka padaku? Kau ingin aku dan Eunhyuk tidak bersahabat? Atau apa? Ayo katakan saja, aku tidak akan menghalangi lagi. Katakan saja, disini semua member sedang berkumpul.”
“Shindong-ssi,” Leeteuk merangkulnya dan menurunkan tangannya yang sudah menunjuk kearah Ryeowook. Dalam peraturan tak tertulis, anggota SJ tidak boleh menunjuk satu sama lain saat emosi mereka sedang tidak stabil.
“Sedang apa kalian? Apa gara-gara jam tangan saja kalian jadi begini, ha?” akhirnya Heechul bersuara.
“Ini bukan masalah jam tangannya, hyung. Apa kau suka saat seseorang menusukmu dari belakang?” balas Shindong tegas.
“Ryeowook-ssi, selamat kau berhasil menjatuhkan hyungmu sendiri.” Dengan emosi Shindong melepas jam tangan penyebab perkara itu dan meletakannya di atas meja.
“Hyung, sungguh, aku tidak bermaksud seperti itu. Hyung, aku, aku—“ akhirnya Ryeowook tidak bisa menahan air matanya, ia sedih karena ia tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaannya. Ia tidak tahu menahu soal jam itu, ia juga tidak ingin menjatuhkan siapapun. Ia hanya ingin mengatakan itu.
Kyuhyun mencoba mendekati Ryeowook saat tiba-tiba Shindong menegurnya, “Kalau kau mendekatinya, berarti kau menuduhku dengan tuduhan yang sama? Begitu?” Kyuhyun mengurungkan niatnya. Ia mundur lagi dua langkah.
Tangisan Ryeowook memang tidak bersuara, mengalir begitu saja. Tapi, justru itu yang membuatnya terlihat sangat menyedihkan dan butuh penenang. Ryeowook menutup mukanya dengan kedua telapak tangan, menunduk.
“Kim Ryeowook.” Panggil Yesung. Ryeowook mengangkat wajahnya dan BLEPP! Sebuah tart mendarat lancar di wajahnya.
“HAPPY BIRTHDAY WOOKIE!!”



A/N: you can blame me, really. but, as a person, please support me.

You May Also Like

3 comments

  1. kyaaaa.... akhirnya selama 2 bulan.....kekekeek
    akhirnya kyuna^^ semoga seohyun bisa cepet ngelupain kyuppa...
    ayo author ditunggu chap12 nya....
    *thor kq masih pake ~ssi sih???

    ReplyDelete
  2. Yeaaaa traktiran-traktiran *ikutan nodong KyuNa* xD

    Soshi bond. mudah-mudahan maknae itu cepet ngelupain perasaannya

    Setuju-setuju. lebih suka penggambaran KyuNa yang dating tapi ga berlebihan kaya gini. Keren. ide ceritanya brilian banget!!

    Aaaaa itu Wookie oppa kenapa dibully???
    Hahaha, ternyata cuman birthday oppa doang yaaa. Ya ampun kasian ih sampe mau nangis gitu. Happy Birthday Eternal Magnae oppa!!! *lempar kue*

    ReplyDelete
  3. ya ampun sumpah gue udh tegang bgt pas shindong sm wookie debat, shindong serem bgt deh . kekekeke. author keren ;)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts

About