FF-This Is Pairing

by - 03:18

CHAPTER 8

“Mobil butut!” maki Taeyeon pelan saat ia mengetahui mobil ayahnya itu tiba-tiba saja berhenti di tengah perjalanan pulangnya dari studio KBS TV.

Dan yang lebih mengenaskan adalah sekarang sudah pukul satu pagi. Siapa yang bisa ia mintai tolong kalau begitu? Member SNSD dilarang meninggalkan dorm bahkan mulai jam sembilan malam.

Seakan belum selesai kesialan Taeyeon, tiba-tiba saja hujan ikut turun meramaikan hati Taeyeon yang sudah setengah terbakar karena kesal.

Tuut…tuut

“Halo?” Tanya Taeyeon buru-buru.

“Kau dimana?”

Taeyeon mengernyit dan melihat ke layar handphonenya. Leeteuk-oppa calling.

“Aku ada di jalan. Ada apa kau meneleponku?”

“Cepat pulang!”

“Mobilku mogok.” Baru saja Tayeon mau memberitahu kalau akinya habis, tapi telepon sudah lebih dulu ditutup.

“Dia niat membantu tidak sebenarnya? Hash, dasar!”

Sepuluh menit kemudian, datang sebuah sedan silver menghampiri mobil Taeyeon.

Leeteuk bergegas menghampiri Taeyeon, untung saja hujan belum begitu ganas.

“Yah! Kenapa kau tidak menunggu di dalam, ha? Kau bisa sakit.” Taeyeon hanya celangap malas membalas sindiran Leeteuk, Leeteuk sendiri tidak peduli dengan tatapn tidak suka Taeyeon. Ia langsung merangkul gadis itu untuk masuk ke mobilnya dan mendasikannya sebuah scarf yang biasa ia bawa.

“Kau masih kedinginan?” Taeyeon tidak menjawab, bibirnya mulai membiru dan badannya sedikit menggigil.

“Dasar anak bodoh!”

Leeteuk langsung memeluknya dan mencoba menyalurkan hangat badannya pada gadis itu. Sementara diluar hujan malah saling berebut turun, membasahi tanah dan membuat kebisingan.

Taeyeon refleks mendongak untuk menatap wajah Leeteuk dan sekaligus untuk mengucapkan terima kasih, tapi yang ia dapat justru Leeteuk yang sedang memergokinya. Mata mereka saling bertemu.

Leeteuk mendekatkan wajahnya pada gadis itu, dan kali ini ia benar-benar menghapus jarak antara dirinya dan Taeyeon. Ia mencium gadis itu.

***

“Oppa, bagaimana kau bisa tahu aku belum sampai di dorm?” Tanya Taeyeon setelah ia tiba di depan dormnya.

“Karena feeling-ku kuat.”

“Basi.”

“Baiklah, tadi Sooyoung menelponku, ia bertanya apa kau sedang bersamaku atau tidak. Dari situlah aku tau kau belum pulang.”

Taeyeon menganggukan kepalanya dan tersenyum simpul.

“Jaga kesehatamu. Aku pulang dulu.”

Leeteuk tidak secepat itu menghilang, karena sebelum ia benar-benar pergi ia sempat mencium pipi kiri Taeyeon dengan sangat cepat. Taeyeon tertawa kecil saat mobil Leeteuk menjauh.

***

Yoona sedang tertunduk lesu di hallroof, ini biasa ia lakukan ketika ia sedang badmood atau terlalu banyak pikiran. Dan salah satu yang menanggu pikirannya yaitu tentang status hubungannya dengan Kyuhyun. Mungkin mereka memang menjalin sebuah ikatan yang dusebut pacaran, tapi bagaimanapun juga Yoona masih menganggapnya sebagai teman, tidak lebih. Dan bodohnya, kenapa waktu itu Yoona dengan suka hati dan rela mau menerima permintaan pacar dari Kyuhyun.

“Hassh!” makinya pelan sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

“Yoona-ssi, kau kenapa? Kau terlihat seperti orang tidak waras.”

Yoona menoleh, menatap sinis kearah lawan bicaranya yang sedang asik menenteng sebuah laptop dan sebuah joystick.

“Aku memang sedang tidak waras, kau suka?”

“Aku memang harus suka semua sisi baik dan burukmu, bukan?”

Yoona tercenung, untuk apa orang seperti Kyuhyun mau memahaminya? Apa pedulinya? Dan kenapa Yoona harus bersusah payah memedulikan hal ini?

Dan tiba-tiba saja ia teringat dengan sms yang dikirim oleh Taecyeon. Taecyeon memintanya untuk berbicara sesuatu. Sebenarnya, Yoona sudah mengantisipasinya, tapi rasanya ia seperti terlalu sombong untuk menebak jalan pikiran Taecyeon yang memintanya untuk bertemu malam ini. Yoona menghela nafas panjang, bingung.

“Yah! Kesini, ayo kita main game.” Ajak Kyuhyun sambil mencari game yang asik.

“Oppa, kenapa kau terus-terusan bermain game?”

“Untuk melampiaskan rasa stresku? Kenapa? Kau tidak suka games?”

“Tidak. Aku hanya heran saja.”

“Kalu begitu kemari, aku tantang kau bermain game.”

“Aku tidak suka starcraft.”

“Aku yakin kau tidak bisa main itu.”

“Yah oppa!”

“Ne, kau main ini saja.”

Akhirnya, Yoona tertarik dengan ajakan Kyuhyun dan duduk disampingnya. Duduk berdua di lantai sementara laptop ada diatas meja tamu. Nyaman.

Awalnya Yoona sudah mengira-ngira game apa yang akan Kyuhyun tawarkan, pasti semacam perang tank-tank atau gulat atau mungkin balap motor? Bisa juga VGA? Yoona terus-terusan menyangka-nyangka.

“Yoona-ssi, kali ini aku ingin menantangmu untuk main game ini.”

Yoona celangap. Shock. Ternyata game yang ditawarkan Kyuhyun bukan semacam game peperangan atau semacamnya, tapi Mario Bros! Wow!

“Oppa, kau sedang mengejekku?”

“Anni, kenapa?”

“Aku sering main ini dulu ketika aku masih sekolah dasar.”

“Berarti kau bisa, kan?”

“Ne, tentu!” jawab Yoona sangat teramat percaya diri.

Kyuhyun menyerahkan joysticknya pada Yoona. Tapi sebelumnya ia men-settingnya terlebih dulu.

“Kau mau level easy atau difficult?”

“Ng.”

“Oke, level very easy.”

“Oppa! Coba saja, aku bisa level difficult!”

“Baiklah, difficult.”

Yoona menggigit ujung bawah bibirnya. Sedikit menegangkan. Apalagi, ia tidak suka memakai joystick ketika bermain game komputer.

“Yoona-ssi, kau gugup?” goda Kyuhyun sambil menyeringai. Yoona hanya membalas dengan tatapan menyindir penuh percaya diri.

Dan selama game berlangsung, Yoona kadang heboh sendiri jika ia gagal mendapatkan bunga atau bintang yang jatuh. Dan sulitnya, musuh jadi bertambah banyak dan susah untuk dikalahkan. Kyuhyun yang duduk disampingnya, hanya ikut tertawa atau merasa gemas sendiri melihat Yoona yang sering gagal mendapatkan bintang atau jamur.

“Omo omo! Kenapa rajanya jadi sulit dikalahkan?” keluh Yoona saat ia harus mati untuk yang kedua kalinya melawan raja kura-kura yang ada di bawah tanah.

“Salahmu sendiri.” Sindir Kyuhyun sarkastik.

“Yah! Kenapa kau meledekku? Seharusnya kau membantuku, bukannya mengejekku!”

Kyuhyun menghela nafas dan meraih joystick dari tangan Yoona. Tidak ada dua menit, raja kerdil itu sudah mati.

Yoona terperangah dan menatap takjub kearah Kyuhyun, “Kau benar-benar maniak game!”

Seterusnya, justru Kyuhyun yang bermain game dan Yoona yang sibuk berdegup dan kaget kalau ada musuh atau makanan yang datang.

“Itu disana!”

“Oppa! Awas di belakang!”

“Yah! Itu bintang!”

“Aigo kenapa kau mengecil lagi?”

“Ne ne ne itu! Makan itu dulu!”

Anehnya Kyuhyun tidak merasa terganggu dengan semua teriakan atau sindiran-sindiran Yoona, ia justru hanya tertawa atau ikut senang kalau gadis itu tertawa karena ia telah berhasil mengalahkan musuh. Mungkin Yoona sendiri tidak menyadari, karena terkadang ia ikut memegang lengan Kyuhyun saat ia tegang atau menepuk lutut Kyuhyun kalau ia merasa gemas.

“Hhh, tinggal raja terakhir.” Kata Yoona sambil mengusap keringat di pelipisnya. Padahal Kyuhyun yang bermain, tapi Yoona sendiri yang ikut kelelahan. Ada-ada saja.

Padahal mudah saja sebenarnya mengalahkan raja terakhir itu, tapi Kyuhyun sengaja memperlambatnya dan membiarkan Yoona histeris dibuatnya.

“Oppa! Jangan berlagak bodoh! Cepat bunuh rajanya!” Kyuhyun menatap Yoona yang kebetulan sedang menatapnya dengan ekspresi ingin membunuhnya.

“OPPA!”

“Ne.”

Tidak lama kemudian, Mario langsung mengibarkan bendera dan masuk ke dalam kastil. Di layarpun tertera ‘YOU WIN’.

Yoona dan Kyuhyun sama-sama menarik nafas lega. Saat mereka sedang bersender ke sofa, tiba-tiba hp milik Yoona bordering.

“Ne, unni?”

“Yoong, cepat kembali. Latihan akan dimulai.”

“Baiklah, lima menit lagi aku ada disana.”

Yoona menutup teleponnya dan bergegas bangkit.

“Oppa, aku masih ada latihan, aku pergi dulu.” Kyuhyun hanya mengangguk.

Saat Yoona meraih gagang pintu hallroof, ia berbalik dan menatap Kyuhun, “Oppa, terima kasih.”

Kyuhyun menatap gadis itu dan otomatis tersenyum kearahnya.

***

“Yoong, kau mau pulang tidak?” tawar Yuri sambil membereskan tasnya.

“Tidak. Aku masih ada urusan, kau duluan saja.”

“Jangan pulang terlalu malam. Jessica unni bisa menggodokmu nanti.”

“Ne, arasso.”

Setelah semua member SNSD pulang dengan van mereka, kebetulan sekali Taecyeon langsung menghubungi Yoona.

“Taecyeon-ssi, kau diamana?”

“Oh, baiklah. Akan aku tunggu.” Akhirnya Yoona menunggu dengan tenang di depan gedung SM.Ent.

***

“Yoona?” ucap Kyuhyun refleks saat melihat Yoona sendirian di depan gedung.

Tapi, tidak lama kemudian ada sebuah mobil Rush hitam yang berhenti tepat di hadapannya. Dan sesuai dugaan, Yoona masuk ke dalam mobil tersebut.

Awalnya Kyuhyun tidak begitu peduli, tapi entah atas dorongan apa, Kyuhyun malah penasaran dan langsung mengikuti mereka dengan mobilnya.

You May Also Like

3 comments

  1. plis lanjutin dong,,,mau mau,,,,,,
    penasaran nih sama kelanjutannya,,,,^^

    ReplyDelete
  2. akhirnya TaeTeuk *,*

    Aw aw aw, ini moment Kyuna top deh!!!
    ketawa-ketawa sendiri ngebayangin tingkah heboh Yoong pas main xD
    Aigooo~ urii KyuNaaa~~

    Jiah, Kyu jadi stalker. DANG!!! Ayo ikutin, oppa!!! *pasang jaket, masker, belagak kayak detektif* xD

    ReplyDelete
  3. KYAAAAA yoona rempong bgt deh . hahaha.
    KYUNA JJANG !

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts

About