FF- This Is Pairing

by - 08:50

CHAPTER 15 (part II)

 “IGE MWOYA?”
“Ya! Berhenti berteriak! Kau mau kupingku yang berharga ini rusak, ha?”
“Ya Lee Doghae, kau setiap hari mendengar teriakanku. Tapi, sungguh ini sangat menggemparkan!”
“Baiklah, berita apa yang sedang kau baca Lee Hyukjae?”
“Kau pasti sangat syok. Aku yakin itu. Ini, bacalah!” Eunhyuk menyodorkan majalah yang sedang ia baca tepat di depan mata Donghae, membuat Donghae yang awalnya berencana untuk mengacuhkan sahabatnya itu, jadi terpaksa membaca juga.
“Berita apa? Kau mau mempromosikan klinik pijat di Myeongdong?”
“Mwo?” Eunhyuk meraih lagi majalah itu, ternyata yang menjadi titik utama Lee Donghae adalah iklan pijat yang entah kenapa sangat merebut space yang seharusnya milik berita utama. Eunhyuk mengembalikan lagi majalah itu pada Donghae sambil menunjukkan apa yang menjadi sumber kehebohannya.
“IGE MWOYA?”
“Ya! Berhenti berteriak! Kau mau kupingku yang berharga ini rusak, ha?” Eunhyuk sengaja mengulang kalimat milik Donghae untuk mengejeknya.
“Ya Lee Hyukjae, apa sumber berita ini bisa dipercaya?” Eunhyuk menggelengkan kepalanya pasrah, tidak memiliki jawaban apa-apa untuk pertanyaan Donghae.
“Sebelum ini bertambah buruk, mari kita berkumpul untuk berbicara.” Donghae mengutarakan usulnya dan langsung mendapat respon positif dari Eunhyuk berupa anggukan.

***

Sekarang di meja ruang tamu dorm SJ, sudah berjajar rapi majalah, tabloid, koran, dan I-phone milik Sungmin.
“Kyuhyun-ah, kau sudah menjadi trend hari ini.”
Kyuhyun menatap semua sumber berita dan gosip itu dengan lelah. Sebenarnya judul tiap artikel berbeda, tapi mereka memiliki satu makna. Menanyakan kebenaran hubungan orang yang diduga Kyuhyun dan Yoona.
“Kau bilang kau akan menyembunyikan hubunganmu?” Tanya Leeteuk hati-hati. Ia tahu Kyuhyun tidak dalam mood untuk membicarakan hal ini. Kyuhyun mengangguk.
“Lalu bagaimana kau akan menjelaskan ini?” Tanya Heechul langsung, membuat semua mata terbelalak. Sungguh, hyung mereka yang satu ini apa tidak pernah belajar untuk mempelajari situasi.
“Heechul-ah,” tegur Leeteuk sambil menepuk bahunya, sementara Cinderella satu itu malah membalasnya dengan tatapan tidak percaya.
“Aku minta maaf soal ini, aku yakin ini tidak akan terulang lagi,” Kyuhyun menghentikan pembicaraannya dan segera bangkit untuk pergi ke kamar Kibum.
“Kenapa kau bisa seyakin itu?” pertanyaan Leeteuk itu langsung menghentikan langkah Kyuhyun yang tepat akan memasuki kamar Kibum.
“Aku dan Yoona sudah putus.”
Kyuhyun meneruskan langkahnya dan menutup pintu di belakangnya, meninggalkan kesembilan hyungnya dalam keheningan yang cukup lama.
Eunhyuk melempar pandangannya pada Donghae, ia meminta penjelasan. Karena selama ini diantara anggota Super Junior, Yoona memang sangat dekat dengan Heechul dan Donghae.
“Yoona tidak mengatakan apapun padaku. Bahkan sejak seminggu yang lalu, ia belum menghubungiku lagi.”

***

Heechul duduk sambil menopangkan dagunya di salah satu kepalan tangan. Hari ini adalah hari keberangkatannya menuju asrama wamil. Tapi ada satu hal yang ia khawatirkan. Sampai saat ini, Yoona tidak memberitahu mengapa ia dan Kyuhyun mengakhiri hubungan mereka. Dan untuk pertama kalinya ia tidak mau bertanya penyebab hal itu pada Kyuhyun. Ia tidak ingin mengusik Kyuhyun. Ia seperti berkaca ketika melihat Kyuhyun seperti ini. Lebih baik ia diam ketika menghadapi sang magnae.
“Heechul-hyung, ayo berangkat,” suara Ryeowook menyadarkannya dari lamunannya. Ia menatap Ryeowook heran.
“Ya! Siapa yang suruh kalian untuk mengantarku, ha?” Heechul terkejut saat melihat member yang lain sudah berdiri di belakangnya dan sedang menunggunya untuk bangkit, berdiri dan pergi.
Semua menggeleng.
“Heechul-ah, ayo berangkat!” Leeteuk memotong pertanyaan Heechul dan segera merangkulnya. Agar mereka tidak terlambat.
“Park Jung Soo! Aku yakin ini semua pekerjaanmu, kan?”
“Benarkah? Aku tidak merasa merencanakan semua ini?” jawab Leeteuk santai sambil terus merangkul pundak Heechul. Sementara Heechul hanya mendecakkan lidah, kesal.
Ketika akhirnya satu jam perjalanan menuju Nonsan, salah satu asrama militer, telah dilewati, semua member SJ berdiri di hadapan Heechul untuk saling berpamitan.
“Asht, kenapa kalian ini? Aku kan sudah bilang tidak usah antar.”
“Heechul-ah, jaga dirimu, arasseo?” perintah Leeteuk sambil mengulurkan tangannya. Awalnya, Heechul menatap tangan itu dingin, tapi akhirnya senyum terlihat di wajahnya dan membalas jabatan tangan Leeteuk. Mereka juga saling menepuk bahu sambil berpelukan singkat.
“Kau jaga Super Junior selama aku tidak ada, arasseo?” pinta Heechul dan Leeteuk hanya mengangguk.
Bergantian satu per satu member SJ memeluk dan menepuk bahu Heechul.
“Youngwoon-ah, berhenti memforsir suaramu, ne?”
“Tapi itu sudah pekerjaanku, hyung.”
“Ini perintah bukan saran.”
Yesung mengagguk dan tersenyum kearah Heechul.
“Shindong-ah, sampaikan salamku untuk Nari, ne?”
“Ne?” Shindong menatap Heechul kaget.
“Lihat! Mukamu masam saat kuucapkan hal barusan. Ani, aku bercanda. Jaga dirimu.”
Shindong terkekeh, ia tau Heechul tidak memiliki maksud jelek. Hanya saja Cinderella yang satu ini memang kadang-kadang…
“Sungmin-ah, kau sepertinya bertambah gemuk? Pergi diet! Saat aku kembali, aku pastikan beratmu harus turun tiga kilo, arasseo?”
Sungmin celangap. Mulutnya terbuka, kaget. Ia kemudian memanyunkan bibirnya. Tanpa ia sangka, Heechul malah mengacak rambutnya, “Jaga dirimu.” Ucapan Heechul itu berhasil memancing senyum Sungmin keluar dan membalasnya dengan tepukan di bahu Heechul.
“Donghae-ah, jangan menangis saat aku tidak ada.”
“Ne.”
“Jangan marah ketika kau capek dan lelah.”
“Ne.”
“Jangan meneleponku ketika kau tidak bisa tidur.”
“Wae? Sirrheo!” Donghae menolak dan melepas rangkulan tangan Heechul di bahu Donghae.
“Anak bodoh! Kau sudah punya myeolchi. Sekali-kali manfaatkanlah dia.”
Donghae terlihat berpikir dan kemudian ia tersenyum mendengar saran Heechul, “Baiklah. Jaga dirimu, hyung.”
“Ya! Myeolchi! Kemari,” seru Heechul ketika melihat Eunhyuk masih berdiri agak jauh darinya. Padahal hubungannya dengan Eunhyuk sudah lebih membaik dan tidak aneh lagi, tapi kenapa anak itu justru membuat jarak saat seperti ini?
Ketika Eunhyuk mendekat, lama-lama heechul mengetahui kenapa anak itu membuat jarak dengannya. Semakin ia mendekat, alasannya ternyata semakin terlihat jelas. Mata Eunhyuk sudah memerah, air sudah menggenang di ujung matanya dan siap tumpah kapan saja.
“Kemarilah,” Heechul menarik pelan lengan Eunhyuk dan merangkulnya. Memberikan bahunya untuk Eunhyuk. Lagi. Ini mungkin yang kesekian kali. Entah atas dasar apa, Heechul merasa Eunhyuk tak seperti kelihatannya. Aktif, cerewet, mudah tertawa, tapi di satu sisi, anak ini tidak pernah mau membagi masalahnya. Ia terlalu sering memakai topeng. Dan ini yang membuat Heechul khawatir. Ia hanya berharap Jungsoo bisa menjaga anak ini untuknya.
“Ryeowook-ah, kenapa kau tidak menangis seperti Eunhyuk?” Tanya Heechul heran. Biasanya saat-saat ini akan membuat Ryeowook menangis terharu.
“Sirrheo. Aku tidak mau disebut penyontek suasana.”
“Asht, kau ini bicara apa, ha?” keduanya terkekeh dan saling berangkulan singkat.
“Kyuhyun-ah!” seru Heechul saat melihat Kyuhyun bengong. Kyuhyun segera menghampirinya dan merangkul Heechul.
“Hyung, jaga dirimu. Jangan bicara apa-apa. Aku tau kau pasti akan ceramah tentang masalahku dan Yoona. Kami sudah putus.”
“Ah, ternyata kau pintar juga. Aku memang ingin memberi nasihat. Tapi, karena kau tidak mau mendengarnya, jadi aku berikan perintah. Jaga Yoona. Jika kau tidak mau menjaganya untukmu, jadi tolong jaga dia untukku.”
Kyuhyun hanya tertegun memikirkan ucapan Heechul. Sebagian hatinya menjawab ia tidak butuh perintah hanya untuk melindungi gadis itu. Karena ia sendiri akan secara refleks melindungi gadis itu.
“Ah, baiklah aku akan pergi. Jaga diri kalian.”
“Tunggu, hyung!” tiba-tiba terdengar suara Kibum berteriak dari arah pintu kedatangan. Ia tidak sendiri, ia bersama Siwon dan seseorang yang menyembunyikan wajahnya dengan kacamata hitam.
“Beraninya kalian datang terlambat!” Siwon dan Kibum terkekeh dan memberi jalan bagi orang misterius itu untuk bertemu Heechul.
“Nugu?” Tanya Heechul sambil mengerutkan dahi.
“Kim Heechul beraninya kau lupa padaku?” orang itu melepas kacamata hitamnya dan menampakkan wajahnya yang tampan.
“Hankyung-ah!” Heechul terkejut dan langsung merangkul Hankyung. Mereka berbincang sebentar dan harus diakhiri karena panggilan keberangkatan menuju tempat pelatihan.
“Hankyung-ah, saat aku kembali, kau harus melamar pada SJ. Arasseo? Kami pasti akan merekrutmu,” kata Heechul asal.
“Ne. pergilah.”
“Kau mengusirku?”
“Ne, ka! Annyeong, Heechul-ah!” Hankyung melambaikan tangannya dengan penuh semangat. Membuat Heechul geli.
Akhirnya Heechul meninggalkan kedua belas orang lainnya.

Kenapa saat kami tepat sempurna kembali menjadi tiga belas seperti ini, tapi tetap saja harus ada yang pergi?









A/N : girls, or guys, or everyone, this the update. Sebenernya ngga pengen nyombong, cuma mau sedikit pamer *bleh but I posted this too on my new site, if you more comfort with this one though check out http://ibessemalina.wordpress.com

You May Also Like

1 comments

  1. omoooo wae kyunaa putus :( :( duh part sebelumnya belom baca whuaaa

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts

About