FF- This Is Pairing
CHAPTER 15 (part II)
“IGE MWOYA?”
“Ya! Berhenti
berteriak! Kau mau kupingku yang berharga ini rusak, ha?”
“Baiklah, berita apa
yang sedang kau baca Lee Hyukjae?”
“Kau pasti sangat
syok. Aku yakin itu. Ini, bacalah!” Eunhyuk menyodorkan majalah yang sedang ia
baca tepat di depan mata Donghae, membuat Donghae yang awalnya berencana untuk
mengacuhkan sahabatnya itu, jadi terpaksa membaca juga.
“Berita apa? Kau mau
mempromosikan klinik pijat di Myeongdong?”
“Mwo?” Eunhyuk meraih
lagi majalah itu, ternyata yang menjadi titik utama Lee Donghae adalah iklan
pijat yang entah kenapa sangat merebut space yang seharusnya milik berita
utama. Eunhyuk mengembalikan lagi majalah itu pada Donghae sambil menunjukkan
apa yang menjadi sumber kehebohannya.
“IGE MWOYA?”
“Ya! Berhenti
berteriak! Kau mau kupingku yang berharga ini rusak, ha?” Eunhyuk sengaja
mengulang kalimat milik Donghae untuk mengejeknya.
“Ya Lee Hyukjae, apa
sumber berita ini bisa dipercaya?” Eunhyuk menggelengkan kepalanya pasrah,
tidak memiliki jawaban apa-apa untuk pertanyaan Donghae.
“Sebelum ini
bertambah buruk, mari kita berkumpul untuk berbicara.” Donghae mengutarakan
usulnya dan langsung mendapat respon positif dari Eunhyuk berupa anggukan.
***
Sekarang di meja
ruang tamu dorm SJ, sudah berjajar rapi majalah, tabloid, koran, dan I-phone milik
Sungmin.
“Kyuhyun-ah, kau
sudah menjadi trend hari ini.”
Kyuhyun menatap semua
sumber berita dan gosip itu dengan lelah. Sebenarnya judul tiap artikel
berbeda, tapi mereka memiliki satu makna. Menanyakan kebenaran hubungan orang
yang diduga Kyuhyun dan Yoona.
“Kau bilang kau akan
menyembunyikan hubunganmu?” Tanya Leeteuk hati-hati. Ia tahu Kyuhyun tidak
dalam mood untuk membicarakan hal ini. Kyuhyun mengangguk.
“Lalu bagaimana kau
akan menjelaskan ini?” Tanya Heechul langsung, membuat semua mata terbelalak.
Sungguh, hyung mereka yang satu ini apa tidak pernah belajar untuk mempelajari
situasi.
“Heechul-ah,” tegur
Leeteuk sambil menepuk bahunya, sementara Cinderella satu itu malah membalasnya
dengan tatapan tidak percaya.
“Aku minta maaf soal
ini, aku yakin ini tidak akan terulang lagi,” Kyuhyun menghentikan
pembicaraannya dan segera bangkit untuk pergi ke kamar Kibum.
“Kenapa kau bisa
seyakin itu?” pertanyaan Leeteuk itu langsung menghentikan langkah Kyuhyun yang
tepat akan memasuki kamar Kibum.
“Aku dan Yoona sudah
putus.”
Kyuhyun meneruskan
langkahnya dan menutup pintu di belakangnya, meninggalkan kesembilan hyungnya
dalam keheningan yang cukup lama.
Eunhyuk melempar
pandangannya pada Donghae, ia meminta penjelasan. Karena selama ini diantara
anggota Super Junior, Yoona memang sangat dekat dengan Heechul dan Donghae.
“Yoona tidak
mengatakan apapun padaku. Bahkan sejak seminggu yang lalu, ia belum
menghubungiku lagi.”
***
Heechul duduk sambil menopangkan dagunya di salah satu kepalan tangan. Hari ini adalah hari keberangkatannya menuju asrama wamil. Tapi ada satu hal yang ia khawatirkan. Sampai saat ini, Yoona tidak memberitahu mengapa ia dan Kyuhyun mengakhiri hubungan mereka. Dan untuk pertama kalinya ia tidak mau bertanya penyebab hal itu pada Kyuhyun. Ia tidak ingin mengusik Kyuhyun. Ia seperti berkaca ketika melihat Kyuhyun seperti ini. Lebih baik ia diam ketika menghadapi sang magnae.
“Heechul-hyung, ayo
berangkat,” suara Ryeowook menyadarkannya dari lamunannya. Ia menatap Ryeowook
heran.
“Ya! Siapa yang suruh
kalian untuk mengantarku, ha?” Heechul terkejut saat melihat member yang lain
sudah berdiri di belakangnya dan sedang menunggunya untuk bangkit, berdiri dan
pergi.
Semua menggeleng.
“Heechul-ah, ayo
berangkat!” Leeteuk memotong pertanyaan Heechul dan segera merangkulnya. Agar
mereka tidak terlambat.
“Park Jung Soo! Aku
yakin ini semua pekerjaanmu, kan?”
“Benarkah? Aku tidak
merasa merencanakan semua ini?” jawab Leeteuk santai sambil terus merangkul
pundak Heechul. Sementara Heechul hanya mendecakkan lidah, kesal.
Ketika akhirnya satu
jam perjalanan menuju Nonsan, salah satu asrama militer, telah dilewati, semua
member SJ berdiri di hadapan Heechul untuk saling berpamitan.
“Asht, kenapa kalian
ini? Aku kan sudah bilang tidak usah antar.”
“Heechul-ah, jaga
dirimu, arasseo?” perintah Leeteuk sambil mengulurkan tangannya. Awalnya,
Heechul menatap tangan itu dingin, tapi akhirnya senyum terlihat di wajahnya
dan membalas jabatan tangan Leeteuk. Mereka juga saling menepuk bahu sambil
berpelukan singkat.
“Kau jaga Super
Junior selama aku tidak ada, arasseo?” pinta Heechul dan Leeteuk hanya
mengangguk.
Bergantian satu per
satu member SJ memeluk dan menepuk bahu Heechul.
“Youngwoon-ah,
berhenti memforsir suaramu, ne?”
“Tapi itu sudah
pekerjaanku, hyung.”
“Ini perintah bukan
saran.”
Yesung mengagguk dan
tersenyum kearah Heechul.
“Shindong-ah,
sampaikan salamku untuk Nari, ne?”
“Ne?” Shindong
menatap Heechul kaget.
“Lihat! Mukamu masam
saat kuucapkan hal barusan. Ani, aku bercanda. Jaga dirimu.”
Shindong terkekeh, ia
tau Heechul tidak memiliki maksud jelek. Hanya saja Cinderella yang satu ini
memang kadang-kadang…
“Sungmin-ah, kau
sepertinya bertambah gemuk? Pergi diet! Saat aku kembali, aku pastikan beratmu
harus turun tiga kilo, arasseo?”
Sungmin celangap.
Mulutnya terbuka, kaget. Ia kemudian memanyunkan bibirnya. Tanpa ia sangka,
Heechul malah mengacak rambutnya, “Jaga dirimu.” Ucapan Heechul itu berhasil
memancing senyum Sungmin keluar dan membalasnya dengan tepukan di bahu Heechul.
“Donghae-ah, jangan
menangis saat aku tidak ada.”
“Ne.”
“Jangan marah ketika
kau capek dan lelah.”
“Ne.”
“Jangan meneleponku
ketika kau tidak bisa tidur.”
“Wae? Sirrheo!”
Donghae menolak dan melepas rangkulan tangan Heechul di bahu Donghae.
“Anak bodoh! Kau
sudah punya myeolchi. Sekali-kali manfaatkanlah dia.”
Donghae terlihat
berpikir dan kemudian ia tersenyum mendengar saran Heechul, “Baiklah. Jaga
dirimu, hyung.”
“Ya! Myeolchi!
Kemari,” seru Heechul ketika melihat Eunhyuk masih berdiri agak jauh darinya.
Padahal hubungannya dengan Eunhyuk sudah lebih membaik dan tidak aneh lagi,
tapi kenapa anak itu justru membuat jarak saat seperti ini?
Ketika Eunhyuk
mendekat, lama-lama heechul mengetahui kenapa anak itu membuat jarak dengannya.
Semakin ia mendekat, alasannya ternyata semakin terlihat jelas. Mata Eunhyuk
sudah memerah, air sudah menggenang di ujung matanya dan siap tumpah kapan
saja.
“Kemarilah,” Heechul
menarik pelan lengan Eunhyuk dan merangkulnya. Memberikan bahunya untuk
Eunhyuk. Lagi. Ini mungkin yang kesekian kali. Entah atas dasar apa, Heechul
merasa Eunhyuk tak seperti kelihatannya. Aktif, cerewet, mudah tertawa, tapi di
satu sisi, anak ini tidak pernah mau membagi masalahnya. Ia terlalu sering
memakai topeng. Dan ini yang membuat Heechul khawatir. Ia hanya berharap Jungsoo
bisa menjaga anak ini untuknya.
“Ryeowook-ah, kenapa
kau tidak menangis seperti Eunhyuk?” Tanya Heechul heran. Biasanya saat-saat
ini akan membuat Ryeowook menangis terharu.
“Sirrheo. Aku tidak
mau disebut penyontek suasana.”
“Asht, kau ini bicara
apa, ha?” keduanya terkekeh dan saling berangkulan singkat.
“Kyuhyun-ah!” seru
Heechul saat melihat Kyuhyun bengong. Kyuhyun segera menghampirinya dan
merangkul Heechul.
“Hyung, jaga dirimu.
Jangan bicara apa-apa. Aku tau kau pasti akan ceramah tentang masalahku dan
Yoona. Kami sudah putus.”
“Ah, ternyata kau
pintar juga. Aku memang ingin memberi nasihat. Tapi, karena kau tidak mau
mendengarnya, jadi aku berikan perintah. Jaga Yoona. Jika kau tidak mau
menjaganya untukmu, jadi tolong jaga dia untukku.”
Kyuhyun hanya
tertegun memikirkan ucapan Heechul. Sebagian hatinya menjawab ia tidak butuh
perintah hanya untuk melindungi gadis itu. Karena ia sendiri akan secara
refleks melindungi gadis itu.
“Ah, baiklah aku akan
pergi. Jaga diri kalian.”
“Tunggu, hyung!”
tiba-tiba terdengar suara Kibum berteriak dari arah pintu kedatangan. Ia tidak
sendiri, ia bersama Siwon dan seseorang yang menyembunyikan wajahnya dengan
kacamata hitam.
“Beraninya kalian
datang terlambat!” Siwon dan Kibum terkekeh dan memberi jalan bagi orang misterius
itu untuk bertemu Heechul.
“Nugu?” Tanya Heechul
sambil mengerutkan dahi.
“Kim Heechul
beraninya kau lupa padaku?” orang itu melepas kacamata hitamnya dan menampakkan
wajahnya yang tampan.
“Hankyung-ah!”
Heechul terkejut dan langsung merangkul Hankyung. Mereka berbincang sebentar
dan harus diakhiri karena panggilan keberangkatan menuju tempat pelatihan.
“Hankyung-ah, saat
aku kembali, kau harus melamar pada SJ. Arasseo? Kami pasti akan merekrutmu,”
kata Heechul asal.
“Ne. pergilah.”
“Kau mengusirku?”
“Ne, ka! Annyeong,
Heechul-ah!” Hankyung melambaikan tangannya dengan penuh semangat. Membuat
Heechul geli.
Akhirnya Heechul
meninggalkan kedua belas orang lainnya.
Kenapa saat kami
tepat sempurna kembali menjadi tiga belas seperti ini, tapi tetap saja harus
ada yang pergi?
A/N : girls, or guys, or everyone, this the update. Sebenernya ngga pengen nyombong, cuma mau sedikit pamer *bleh but I posted this too on my new site, if you more comfort with this one though check out http://ibessemalina.wordpress.com
A/N : girls, or guys, or everyone, this the update. Sebenernya ngga pengen nyombong, cuma mau sedikit pamer *bleh but I posted this too on my new site, if you more comfort with this one though check out http://ibessemalina.wordpress.com
1 comments
omoooo wae kyunaa putus :( :( duh part sebelumnya belom baca whuaaa
ReplyDelete