FF-This Is Pairing
Chapter 6
“Yoona-ssi, beritahukan yang lain kalau Taeyeon sekarang di rumah sakit. Penjelasan lengkap di rumah sakit saja. Cepat datang.” Klik! Telepon langsung ditutup, bahkan Yoona belum sempat mangap untuk bertanya. Tapi, untung kali ini otaknya sedang berjalan normal, ia langsung memberitahukan yang lain dan mereka pun bergegas ke rumah sakit.
Ruangan tempat Taeyeon dirawat jadi penuh seketika, setelah semua member SNSD hadir dengan muka cemas dan tegang.
“Unni, kenapa kau bisa tepar begini?” Tanya Sooyoung sambil membuka kresek berisi anggur.
“Aku—“
“Hanya kelelahan.” Koor Sunny, Hyoyeon dan Yuri sebelum Taeyeon menyelesaikan kalimatnya.
“Kau harus cari alasan yang lebih keren nanti.” Protes Jessica.
Tiba-tiba pintu dibuka, dan masuklah sang kepala manajer SNSD. Mukanya asam lebih asam dari jeruk Bali, di tangannya ada hasil lab milik Taeyeon.
“Taeyeon, jujur, kau sudah berapa hari mengosongkan perutmu, ha?”
Taeyeon tidak menjawab.
“Oke, tidak perlu dijawab, karena dokter sudah memberiku contekannya. Apa benar sudah tiga hari kau tidak makan?”
“Ne.”
“Dan inilah hasilnya.” Manajer itu langsung memberikan hasil lab milik Taeyeon.
“Unni, lambungmu—“
“Lambungku memang sudah rusak sejak SMP. Jadi, tidak usah memasang wajah kaget,” keluh Taeyeon tidak suka penyakitnya diketahui para dongsaengnya.
***
“MWOYA!” seru Yesung heboh, membuat semua member SJ yang sedang tenang makan jadi berlari menghampiri salah satu manusia nyentrik itu.
“Ada apa hyung? Tanya Ryeowook heran dengan mulutnya yang masih penuh pancake.
“Lihat! Manajer SNSD membatalkan peluncuran teaser The Boys.”
Leeteuk termangu. Jangan-jangan Taeyeon telah memaksa manajernya? Perasaannya tidak enak.
“Kami menunda peluncuran dan pers conference ini karena kondisi Taeyeon tidak memungkinkan untuk meluncurkan teaser dan albumnya, sebelumnya kami sangat meminta maaf atas ketidaknyaman ini.” Jelas manajer SNSD saat diwawancara di kantornya.
Leeteuk langsung mematung. Celangap. Entah dasar apa, ia merasa sangat bersalah pada Taeyeon. Mungkin gara-gara kejadian kemarin.
Drrt.. drrt..
“Yoboseyo?”
“Leeteuk-ah, MV A-CHA diluncurkan dua hari lagi.”
“Apa karena SNSD—“
“Ne. Jadi, masalah kemarin bisa dianggap selesai, bukan?”
Leeteuk tidak menjawab.
“Ya sudah. Persiapkan diri kalian untuk konpers dua hari lagi.”
Tuut… tuut.
“Yah! Aku akan pergi keluar sebentar. Kalian semua jangan melakukan sesuatu yang memalukan selama aku keluar, arasso?”
“Teukie-hyung, beli baso ikan! Baso ikan!” seru Donghae sambil menunjukkan semua tangannya kearah Leeteuk.
“Kau mau memerasku? Kenapa kau memesan sepuluh porsi?”
“Untukku dan semua member.” Jawab Donghae polos.
“Ne. Ne. Aku pergi dulu.” Pamit Leeteuk sambil mengacak rambut Donghae.
***
Dengan sedikit ragu, Leeteuk membuka pintu kamar di depannya. Aroma peppermint langsung merebak merangsek ke rongga paru-parunya. Wangi ini memang kesukaan Taeyeon. Bahkan gadis ini justru akan bersin-bersin jika mencium wangi bunga mawar dalam bentuk parfum.
“Hatchi! Jauhkan pewangi itu!”
“Mwo? Kenapa? Ini wangi mawar.”
“Aku alergi wangi mawar.”
“Kalu begitu berlindunglah di dadaku untuk menghindari bau mawar ini.”
“Yah! Enak saja! Kau mau kepalamu botak lebih cepat, ha?”
Leeteuk tertawa sendiri mengingat kejadian itu. Rasanya baru kemarin mereka bersikap seperti itu, tapi sekarang justru mereka sudah berpisah dan jalan sendiri-sendiri.
Untung saja kamar itu sepi. Kemana member yang lain?
Leeteuk mendekat kearah bed. Ada Taeyeon disana. Tertidur.
Leeteuk tidak akan mengatakan Taeyeon secantik bidadari ketika tidur, karena ia tidak pernah melihat bidadari sebelumnya. Dia tidak akan mengatakan gadis itu secantik anak kecil yang sedang tertidur sambil menggenggam lollipop, karena ia tidak punya seorang adik perempuan.
Taeyeon tidur seperti orang kebanyakan, pulas. Natural. Tidak ada yang berlebihan. Matanya menutup seperti orang tidur pada umumnya.
Sebenarnya, ia kesini ingin berbicara dengan gadis itu. Ingin meminta maaf karena menyulut emosinya kemarin. Sayang, gadis itu sudah tertidur pulas.
Leeteuk meraba puncak kepalanya. Menyentuh rambut yang sudah beberapa minggu belakangan tidak ia acak-acak. Melihat wajahnya, tiba-tiba saja membuat hatinya sedikit mellow. Kau adalah seorang kakak baginya, berfikirlah untuk tidak mencintainya lagi Jung Soo, karena kakak tidak mungkin mencintai adiknya.
Baru saja ia akan memberikan sebuah kecupan di kening Taeyeon sebagai kakak, atau mungkin sebagai tanda perpisahan. Ia tidak suka memikirkan yang satu ini, tapi Taeyeon tiba-tiba saja membuka matanya dan membuat keduanya harus beradu pandang dengan jarak yang terlalu dekat.
“O, oppa—“
“Kau kaget?” Tanyanya tetap dengan nada yang tenang.
Taeyeon langsung bereaksi dengan bangkit dan memeluknya. Ternyata memang hanya laki-laki bodoh itu yang bisa membuatnya merasa senang diantara rasa sakit di perutnya.
“Taeyeonie, apa kau benar-benar sakit?”
“Tentu saja. Apa kau pikir aku rekayasa?”
“Mungkin saja. Dulu kau pernah pura-pura sakit supaya bisa makan ramen diam-diam, kan?”
“Ne. Kau benar.”
Setelah itu, tidak ada lagi yang mereka bicarakan. Diam. Sepi. Mengheningkan cipta.
“Taeyeon-ssi, aku harus segera kembali ke dorm. Lain kali, aku pasti akan menjengukmu lagi. Ne? cepat sembuh.” Leeteuk melepaskan pelukan Taeyeon dan bergegas keluar. Bukannya tadi ia bertekad menjadi seorang kakak bagi Taeyeon, dan niatnya tidak akan terwujud kalau ia terus bersama Taeyeon seperti tadi.
Kamar VVIP itu kembali sepi. Kali ini tidak ada yang mengheningkan cipta. Hanya Taeyeon yang termangu menatap pintu yang baru sajat ertutup.
“Nan ajikdo dangshineul sarang.”
***
“Yoo Kyung! Jangan kesana!” Eunhyuk sibuk mendiamkan keponakannya yang baru berusia dua tahun itu. Yoo Kyung baru saja ingin memasuki kamar Kangin.
“Eunhyuk-hyung! Jangan berisik. Aku masih mengantuk,” protes Kyuhyun yang baru saja bangun tidur akibat teriakan Eunhyuk.
“Yah! Siapa suruh kau terus-terusan tidur, ha?”
Kyuhyun tidak menjawab dan hanya menghempaskan tubuhnya di sofa. Tiba-tiba saja Yoo Kyung menghampiri Kyuhyun sambil menggenggam ujung kaosnya.
“Mwo?”
Eunhyuk akhirnya bernafas lega. Senang. Keponakannya bisa diam juga akhirnya. Tapi, kemudian ia menyadari sesuatu. Ia melihat kearah Yoo Kyung dan Kyuhyun bergantian. Yoo Kyung. Kyuhyun. Yoo Kyung. Kyuhyun.
“Kalian berdua, benar-benar identik.” Eunhyuk berkata sungguh-sungguh. Kyuhyun yang setengah sadar, langsung terbangun dan menatap anak kecil di hdapannya.
Yoo Kyung balik menatap Kyuhyun. Tangannya direntangkan lebar-lebar, “Naega…ko..” Yoo Kyung membuka-tutup kepalan tangannya sambil terus menatap Kyuhyun.
“Hyung, apa maksudnya?”
“Babo! Dia mau kau gendong!” Kyuhyun awalnya sedikit ragu, karena dia tidak biasa menggendong balita. Tapi, karena dibantu Eunhyuk, akhirnya dia bisa menggendong Yoo Kyung.
“Kau suka?” Tanya Eunhyuk sambil memberi Kyuhyun sebuah lollipop.
“Nee,”
“Eunhyuk-hyung tinggal sebentar, Ne? Hyung mau beli susu, kau tidak boleh nakal, arasso?”
“Nee,” Yoo Kyung menjawab lagi sambil mencoba merebut lollipop di tangan Kyuhyun.
“Hyung, jangan lama-lama.”
Setelah Eunhyuk pergi, dorm kembali menjadi sepi. Selain Eunhyuk, semua member masih di kamar masing-masing. Ada yang sedang enak tertidur atau bermain sendiri sengan laptop atau alat musik lainnya.
Tiba-tiba saja bel pintu berbunyi.
“Siapa?” Tanya Kyuhyun lewat intercom.
“Ini aku, Yoona.” Tanpa menunggu lama, Kyuhyun langsung membukakan pintu dan mempersilahkan Yoona masuk.
“Oppa siapa itu? Anakmu?”
“Hassh! Apa-apaan kau? Memang kapan kita membuatnya, ha?”
“YAH!”
“Ne, ini keponakan Eunhyuk-hyung. Namanya Yoo Kyung.”
“Tapi, kenapa dia terlihat sangat mirip denganmu?”
“Itu tandanya aku harus segera menikah.”
“Itu maumu!”
“Ya sudah cepat ganti baju dan akan kubawa kau ke penghulu.”
“OPPA!”
“Oke, jadi kenapa kau datang kesini?”
“Ada titipan untukmu dari Seohyun, dan aku kesini mencari Donghae-oppa. Apa dia ada?”
“Untuk apa kau mencarinya?”
“Ini tentang MV terbaru SHINee.”
“Aku tidak yakin dia ada, tapi kau bisa cari ke kamarnya di lantai dua.”
Yoona bergegas ke lantai dua dan meninggalkan Kyuhyun dengan bingkisan yang diberikan oleh Seohyun.
Kyuhyun membukanya cepat-cepat sambil memangku Yoo Kyung.
“Ritter.”
Ternyata bingkisan itu berisi coklat Ritter sport kesukaannya.
“Tumben…”
“Cokolat?” Tanya Yoo Kyung tiba-tiba sambil membulatkan matanya pada Kyuhyun.
“Ne, cokolat. Kau mau?”
“Anni, Umma tidak boleh… Yoo Kung cokolat…” Kyuhyun mencoba mencerna kalimat Yoo Kyung barusan. Oh! Dan akhirnya Kyuhyun mengerti.
“Anak pintar.” Seru Kyuhyun senang sambil mengacak puncak kepala Yoo Kyung.
Yoo Kyung kemudian mulai menyapu jidatnya karena rambutnya mulai menutupi matanya.
“Hyun~ aaa” Yoo Kyung menyuapi Kyuhyun dengan lollipop yang ada di tangannya, Kyuhyun terkekeh kemudian menganga dan mengemut lollipop milik Yoo Kyung.
“Oppa!”
“Hmm.”
“Ternyata Donghae-oppa tidak a—“
Kalimat Yoona terputus saat ia melihat muka Kyuhyun belepotan karena gula lollipop.
“Oppa, lihat mulutmu. Ini pakai tisu.” Setelah menyerahkan tisu, Yoona langsung meraih Yoo Kyung ke pelukannya dan membiarkan Kyuhyun membersihkan mukanya.
“Noona…” Yoo Kyung berhasil menarik perhatian Yoona dan ia pun langsung memegangi perutnya.
“Yoo Kyung-ah, kau lapar?” Tanya Kyuhyun yang sepertinya mulai bisa beradaptasi dengan bahasa balita.
“Nee,” koor Yoo Kyung sambil menggembungkan pipinya yang gembil.
“Yoona-ssi, kau bisa masak, kan?”
1 comments
Aaaah TaeTeuk masih gloomy. Cepet sembuh Taeng eonnie!!!
ReplyDeletehae oppa ada-ada aja deh. pesen baso ikan?? 10 lagi. Ya amplop *tepok jidat*
Muahaha, KyuNa suruh jadi baby sitter Yoo Kyung sehari... Keren, keren!!!