Fashion Against Love

by - 06:05


Chapter 2:
De Ja Vu

 That bitch!” maki Sooyoung kesal ketika ia melihat rentetan jadwal milik Elena Tan. Seorang designer muda, seusia Yoona. Yeah, she can pass as a rival.
“Sshh, Sooyoung-ah, berhenti dengan trade mark-mu itu. It’s kind of distract me,” keluh Yoona ketika untuk kesekian kalinya ia mendengar sahabatnya itu memaki orang lain.
“Bagaimana aku bisa berhenti memaki? This ridiculous, she stole our schedule!” jawab Sooyoung berapi-api sambil mengacak sedikit poninya, tanda ia sudah mulai frustasi.
We can choose another place.”
But we agree on that place. God, you know how much I want to go to Cannes.”
“Kita bisa pergi kesana kalau kau dan aku punya waktu kosong. Yang terpenting sekarang, bagaimana caranya agar that ridiculous bitch or whatever you say jera dan berhenti menguntit jadwalku, bagaimana?”
Sooyoung mengerutkan keningnya dan berhenti menggerutu. Ia berusaha mencari solusi lain atas gagalnya mereka berangkat ke pantai Cannes untuk proposal yang akan diajukan pada perusahaan SM.Ent yang menginginkan tema untuk fashion of the month mereka.
Sooyoung berjalan perlahan sambil mencari ide, ketika matanya menangkap sebuah brosur liburan tergeletak di meja kerja Yoona.
Sooyoung meraih brosur itu dan memunculkan seringai manis dibalik kedua bibirnya.
We got it.”
Yoona yang awalnya sudah kembali sibuk dengan sketsa di hadapannya langsung mendongak dan menatap Sooyoung meminta penjelasan.
“Kau benar, Yonna-ya. Kita tak perlu ke Cannes. Aku sudah tau tempat tujuan yang tepat untuk kita.”
“Kemana?”
“Bali.”
***
“Bali.” What! Bali? Yoona mengernyitkan kedua alisnya dan mencoba mencari rencana tersembunyi apa yang dimiliki oleh Sooyoung. It’s not that she doesn’t believe her, just just…
“Kenapa Bali?”
“’Kenapa?’ tidak ada apa-apa. Lagipula Bali tidak begitu jauh. Dan kudengar tempatnya sangat indah. Why don’t we try?”
Yoona masih menatap mata Sooyoung hingga akhirnya dia menyerah karena tidak menemukan sesuatu yang ganjil disana. Mungkin ini hanya perasaannya saja yang berlebihan. Ia yakin Sooyoung tidak sedang berpikiran untuk melakukan sesuatu padanya.
Tiba-tiba telepon Yoona berdering dan menampilkan nama Soojung. Manager Sooyoung. Yeah, actually Sooyoung adalah seorang model yang merangkap sebagai tangan kanan Yoona. Walaupun sebenarnya ia sudah lebih dari mapan hanya dengan berjalan diatas catwalk, tapi sisi lain hatinya terus memintanya untuk menjadi partner kerja Yoona. Entah itu partner bekerja, berselisih atau bertukar ide. She just found Yoona as her fulfilled.
“Ne, Soojung-ssi. Waeyo?”
“Yoona-ssi, jika kau bersama Sooyoung, katakan padanya bahwa Kim Shin Hwa-ssi tidak memiliki waktu kosong saat hari pemotretan proposal. Kita harus mencari fotografer lain.”
“Ne? Kim Shin Hwa sibuk? Lalu bagaimana sekarang? Lusa kita harus segera ke Bali.”
“Bali? Bukannya kita seharusnya pergi ke Cannes, Paris?”
“Itu dibatalkan. Kau tau untuk kesekian kalian Elena membuntutiku.”
“Ah, anak itu. She never got tired of you.”
Yeah. Lalu bagaimana dengan masalah fotografer—“ belum sempat Yoona menyelesaikan kalimatnya, Sooyoung sudah merebut ponselnya dan mengambil alih pembicaraan dengan Soojung.
“Benarkah tidak bisa? Hmm, kalau begitu, satu orang ini pasti bisa. Aku yang akan turun tangan untuk orang yang satu ini. Ne, annyeong Soojung-ah.” Sooyoung memutuskan telepon dan mengembalikannya lagi pada Yoona.
“Jadi, siapa yang akan kau mintai tolong untuk pemotretan kita?”
“Aku yakin kau tau, karena dia orang terakhir yang bisa kita andalkan.” Yoona membelalakan matanya ketika sudah memahami kalimat Sooyoung.
“Kyuhyun?” Tanya Yoona dengan suara tercekat.
“Ya.”
***
Bosan menunggu kedatangan Kyuhyun, Sooyoung lantas memesan makanan dan minuman sekaligus, ia tidak ambil pusing ketika kyuhyun melaihatnya seperti ini. Mereka memang begini sejak dulu. Mereka bersahabat dan semuanya nyaman-nyaman saja, bahkan ia sangat mendukung Kyuhyun saat ia berkata bahwa ia akan mengatakan perasaannya pada Yoona. Because there just brotherly hood.
Ketika bunyi bel pintu masuk café berkerincing, Sooyoung tau itu pasti Kyuhyun. Gaya berjalannya yang terlihat berat namun santai dan sebuah tas kamera yang tersampir di bahunya.
“Ah, akhirnya kau datang juga. Kemari duduklah dulu.”
“Ada apa?”
“Hei, kita baru saja bertemu dan kau langsung bertanya ‘ada apa?’ are you that busy?” sindir Sooyoung sambil menaruh menu makanan di hadapan Kyuhyun.
“Karena jika kau mengajakku untuk bertemu hanya untuk membicarakan hal sepele, seperti reuni atau sejenisnya, aku lebih baik berada di ruang gelap.”
You’ll get cancer if you still live in that room,” sindir Sooyoung lagi, namun kali ini Kyuhyun terkekeh dan memesan satu gelas jus strawberi untuknya.
“Kyuhyun-ah, apa kau punya waktu luang dua hari ke depan?”
“Ne? dua hari ke depan? Hmm, kurasa ada. Wae?”
“Good. Aku akan mengontrakmu untuk pemotretan proposal yang akan aku dan Yoona ajukan pada SM.Ent.”
Kyuhyun sedikit tercekat ketika Sooyoung mengucapkan nama gadis itu. Agh, ternyata ketika nama itu terdengar pun rasanya masih ada yang terasa aneh.
Kyuhyun mencoba untuk mengontrol raut wajahnya agar Sooyoung tidak curiga, “Proposal apa dan dimana tempatnya?”
Daily month fashion. Awalnya kami memilih Cannes, tapi kau tau that regular stalker, Elena, dia memilih tempat yang sama dan mempublikasikannya pada media terlebih dulu, jadi aku dan Yoona setuju untuk mengubah tempat. Dan pilihan kami jatuh pada Bali.”
“Kenapa Bali?” respon Kyuhyun cepat ketika mengetahui destini tempatnya.
“Hei, why you have the same reaction as Yoona’s?” Sooyoung mengernyit ketika ia mendapati dua reaksi yang sama dari dua sahabatnya. Dan ia tau sekarang, there should be something with that place.
“Baiklah, aku akan segera mengontrakmu, ingat Kyuhyun-ah, kau tidak boleh menerima tawaran dari orang lain. You should go with us. Oh ya, mungkin kita disana sampai tiga atau empat hari karena selain pemotretan, aku dan Yoona ingin bersantai, you can also join with us.”
Kyuhyun tidak begitu mendengar ucapan terakhir Sooyoung, karena dengan penyebutan nama Bali, ia kembali mengingat apa yang dulu ia dan Yoona sempat rencanakan.
***
“Yoona-ya!” panggil Kyuhyun saat ia tidak menemukan Yoona di kamarnya.
“Yoona-ya,” mulutnya terkatup saat yang kedua kalinya ini ia menemukan gadis itu sedang duduk dan menatap kosong kearah pemandangan Apgujeong. Ia menghampiri Yoona yang sedang duduk di bangku balkon apartemen mereka.
“Kau sedang apa?” Tanya Kyuhyun sambil ikut duduk disampingnya.
“Hmm? Aku sedang bosan.” Jawab Yoona asal.
“Bosan?”
“Ne, oppa bagaimana kalau kita jalan-jalan?”
“Kau mau kemana?”
“Molla. Mungkin majalah ini bisa membantu,” Yoona mengambil majalah yang kebetulan ada di meja samping balkon. Dan ternyata benar, di salah satu rubrik majalah itu sedang membahas tentang liburan menyenangkan. Apalagi ini musim panas, banyak orang sibuk memilih destini untuk berlibur.
“Ini oppa. Eotte?” tunjuk Yoona pada artikel yang membahas pantai Hawaii.
“Sirrheo.”
“Waeyo?”
“Bagaimana jika ketika kita sampai disana dan kau terpesona dengan laki-laki berbadan coklat, kekar dan pandai berselancar, ha? Bagaimana? Sirrheo.”
“Aish, oppa, kenapa kau jadi berlebihan begitu? Ah, atau justru kau takut imanmu tidak kuat ketika melihat banyak perempuan berbadan seksi dan berwarna coklat berkeliaran di hadapanmu, ya kan?” todong Yoona sambil menunjuk hidung Kyuhyun dengan telunjuknya.
“Ya!” kilah Kyuhyun sambil menangkap telunjuk Yoona dengan tangan kanannya.
“Baiklah, kita cari tempat lain saja.” Yoona mengalah dan membuka lagi lembar majalahnya.
“Igeo Yoona-ya!” seru Kyuhyun heboh ketika melihat artikel tentang pulau Bali.
“Bali?”
“Ne, kita ke Bali saja. Tidak begitu jauh dari Korea.”
Yoona terlihat menimbang-nimbang dan mengerutkan dahi berpikir semua kemungkinan, setelah selesai dengan perhitungannya, ia mengangguk setuju.
“Baiklah kita ke Bali. Oppa atur lagi jadwalmu, ne?”
“Hmm. Ayo masuk, ini sudah sore. Dan aku tau kau tidak akan menyukai serangga yang menyedot darahmu, bukan?”
Yoona kembali mengangguk dan bangkit berdiri, tapi justru Kyuhyun yang masih dalam posisi duduk, “Oppa?”
Take my hand,” ucap Kyuhyun usil, sementara Yoona hanya memutar bola matanya, namun akhirnya Yoona juga meraih tangan Kyuhyun.
“Ck, kau ini oppa.”
Kyuhyun terkekeh melihat pacarnya yang cemberut itu dan mencium ujung hidung mancungnya, kemudian menggegangam tangan gadis itu. Merasa tangan lembut gadis itu cocok dengan miliknya. Hanya tangan miliknya.
***
Sooyoung mengibaskan telapak tangan kanannya tepat di depan wajah Kyuhyun, “Kyuhyun-ah!”
Kyuhyun terperanjat tersadar dari lamunannya, setelah ia sadari tangan Sooyoung masih saja melambai di hadapannya, ia menangkap pergelangan tangan gadis itu dan menurunkannya.
“Kau sedang melamunkan apa Kyuhyun-ah?”
“Tidak ada. Jadi, apa hanya ini yang ingin kau bicarakan? Aku masih ada janji pemotretan jam empat sore ini.”
“Ne, hanya ini. Baiklah, sampai jumpa. Pastikan handphonemu tidak dimatikan. Aku takut rencana ini akan berubah lagi.”
Kyuhyun mengagguk dan hendak mengeluarkan uang untuk membayar minumannya, tapi Sooyoung lebih dulu mengisyaratkan kalau ia yang akan membayar semuanya. Kyuhyun tidak menolak dan mengagguk pamit.
Setelah figur Kyuhyun hilang dari balik pintu café, Sooyoung sempat mengerutkan dahi memikirkan reaksi Kyuhyun sebelumnya. Awalnya ia benar-benar hopeless tentang hubungan mereka, tapi tanpa ia sadari senyum tipis mengembang di pipinya.
***
Dua hari kemudian, rencana dilaksanakan. Semuanya sudah berkumpul dan mereka pun menggunakan penerbangan pagi untuk menuju Bali. Sesuai jadwal, mereka akan transit terlebih dulu di Singapura, lalu dilanjutkan ke Bali.
Ketika mereka tiba di bandara Ngurah Rai, Bali, hari sudah mulai sore dan mereka bergegas menuju hotel tempat mereka menginap.
Sesampainya di hotel, mereka bermaksud untuk membagi teman sekamar, tapi insiden kecil terjadi.
“Sooyoung-ah, kita bisa gunakan kamar itu untuk bertiga.” Kilah Yoona tak mau mengalah.
“Tidak. Kau tau, Tiffany akan kemari besok, jadi kau mau rencanakan dia untuk beristirahat dimana?”
Well, we can share that room for four.
But it won’t work. Yoona-ya, bayangkan kita berempat dalam satu kamar dengan koper yang oh-so-big.”
“Lalu jelaskan padaku kenapa harus aku bersama Kyuhyun-oppa dalam satu kamar?”
Because you had done it before.”
“Sooyoung-ah!” bentak Yoona, mukanya sedikit memerah.
“Ok, aku minta maaf, bukan dalam hal yang kau pikirkan tentang kalimat yang baru saja aku ucapkan. Maksudku, kalian bisa diandalkan.”
“Oppa bisa sekamar dengan krunya.”
“Kau mau ia tidak bisa tidur? Ia membawa tiga kru, Yoona-ya. Dan kau mau hasil pemotretan kita jelek hanya karena ia kram karena salah posisi tidur?”
“Kalau begitu sewa satu kamar lagi.”
As if we have a lot of money,” gerutu Sooyoung kesal karena Yoona yang keras kepala tidak bisa diajak kompromi di waktu yang salah ini. Ia sudah pegal-pegal karena penerbangan barusan, dan sekarang ia harus menghadapi the stubborn Yoona. God, just please eat me up.
Kedua gadis itu saling menutup rapat mulut mereka dan hanya bertukar pandang dengan tatapan tidak percaya, saat tiba-tiba ada tangan yang meraih pergelangan tangan Yoona, Yoona berputar dengan sedikit refleks.
“Ambil kopermu, aku lelah,” Kyuhyun hanya berkomentar singkat dan ketika ia tahu Yoona sudah mengambil koper dengan satu tangan lainnya yang bebas, Kyuhyun menarik lengan gadis itu dan mengajaknya ke kamar yang sudah dipesan.
Ketika mereka sudah berada di dalam kamar. Suasana berubah jadi semakin aneh. Ya, mereka sebelumnya tinggal dalam satu apartemen, tapi itu ketika mereka masih memiliki hubungan, sekarang mereka tidak memiliki hubungan, bahkan mereka putus kontak setelah memutuskan untuk berpisah.
Yoona berinisiatif untuk melihat-lihat arsitektur kamar itu. Hotel yang mereka pesan sebenarnya berkonsep seperti bungalow kecil. Dengan satu kamar dibentuk seperti rumah kecil. Nyaman dan menenangkan. Apalagi ketika ia membuka pintu geser yang menuju teras, ia bisa langsung melihat deretan pasir putih dan laut biru pantai Gianyar.
Yoona kembali ke dalam ketika ia sudah puas dengan teras kamarnya, ia mencari kamar tidur dan terkejut ketika Kyuhyun masih berdiri termangu di depan sebuah pintu.
“Oppa?”
“Hmm? Oh, kau gunakan saja kamar ini. Aku akan tidur di sofa.” Ucap Kyuhyun sambil memutar arah dan menuju sofa. Badannya benar-benar lelah karena penerbangan tadi. Ia sangat membutuhkan tidur.
Belum sempat matanya tertutup, pintu ruangannya sudah diketuk dan suara Sooyoung terdengar dari balik sana.
“Yoona-ya, Kyuhyun-ah, aku tau kalian belum tidur. Jadi, keluarlah. Makan malam.”
Yoona yang sedang membereskan pakaian di kopernya pun berhenti melanjutkan aktivitasnya dan segera menghampiri pintu kemudian membukanya.
Wha—? Kau belum mengganti pakaianmu? Oh ayolah, kita harus mengisi perut lalu setelah itu istirahat. Mana Kyuhyun?”
Yoona hanya menunjuk arah sofa, kemudian menuju kamarnya untuk sekedar berganti baju.
Sementara Sooyoung menghampiri Kyuhyun yang sudah siap dalam posisi tengkurap.
“Ya! Kau harus turun bersamaku dan Yoona. Kita makan malam dulu.”
Kyuhyun mengerutkan alisnya dan menyipitkan matanya untuk menatap lebih jelas mata Sooyoung.
“Sirheo.”
“Kenapa lagi ini? Ha? Oh ayolah Kyuhyun-ah. Cepat ganti bajumu!” paksa Sooyoung sambil menarik satu lengan Kyuhyun agar laki-laki itu cepat berdiri.
Sepuluh menit kemudian, mereka bertiga sudah siap dan segera menuju tempat makan malam.
***
Satu nilai tambah bagi resort ini adalah pelayanan dinner dengan alam terbuka bisa didapat disini. Dan yang lebih membuat Sooyoung senang adalah tidak perlu membayar biaya tambahan.
“Yoona-ya!” seru seseorang membuat Yoona memutar tubuhnya dan melihat kearah sumber suara.
“Donghae-oppa,” sapanya kembali dan saat itu juga senyum di bibirnya ikut tertarik manis.

You May Also Like

6 comments

  1. waa,,, akhirnya update juga,,,, mau moment kyuna donk,,, :)
    update soon ya thor,, ^^

    ReplyDelete
  2. wuah,senengnya... :)
    banyakin moment kyunanya ya?
    ngomong-ngmong gimana wordpressnya?udah selesai?
    update soon ya...^^
    oh ya,kasik tau juga alamat wpnya thor
    mian,cerewet

    ReplyDelete
  3. my_blog: kyunanya masih kurang ya? gaaahhh tenang aja, bentar lagi bakal ada special chapter ko. atau mungkin secial story. THAT'S ONLY KYUNA WHO EXIST. ahaha tunggu aja ya
    anindya: ini juga lagi berusaha menciptakan lebih banyak kyuna moments. oh iya itu wp masih ngajak berantem--" santai aja, saya juga orangnya banayak ngomong ko (baca: bawel)

    ReplyDelete
  4. ayoo thor kyuna nya dilanjuut :)

    ReplyDelete
  5. Wahh, De Ja Vu?? ada apakah gerangan sama 'Bali'...??
    apa ada kenangan tersendiri di pulau dewata itu??

    Ohh Soo unnie teh model, tapi ngerangkap jadi partner Yoona unnie. Ohh *manggut-manggut*

    Tuh, Kyu juga responnya aneh?? Eciyeee bali.
    Ternyata udah direncanain buat tempat Honeymoon yaaa *dijitak KyuNa*
    Ciyeee. Now, berharap sama Soo unnie buat balikin KyuNa supaya bersatu lagi.

    Tuh kan, YEAH!! kita emang bisa ngandelin Soo unnie. *big hugs buat Soo* xD

    siapa lagi itu Donghae oppa?? Adduh penasaran-penasaran...

    NGGAKK, ini gak mengecewakan kok author-nim, suer *peace sign*
    Daebak banget malah, tapi bakalan lebih daebak lagi kalo update-annya diperpanjang sama cepet publishnya. Muahahaha, modus xD

    ReplyDelete
  6. KYUNA KYUNA KYUNA :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts

About