FF- This Is Pairing
CHAPTER 14
Siwon menatap kaca
sekali lagi. Memastikan rambutnya tidak membuatnya lebih jelek. Walaupun
kenyataannya, banyak yang mengatakan ia lebih dari sekedar tampan dengan
wajahnya itu.
Tidak ada yang begitu
spesial hari ini, hanya saja setelah mendapat telepon dari Tiffany beberapa
saat lalu, saat gadis itu mengatakan membutuhkan seorang teman untuk pergi
keluar, Siwon langsung menyetujuinya.
Ia bahkan berargumen
sengit dengan manajernya sendiri agar jadwal pemotretan diundur beberapa jam
saja.
“Siwon-ah, kau mau pergi
kemana? Pemotretan?” Tanya Shindong sambil menggendong satu bungkus besar
keripik kentang rasa keju.
“Tidak. Aku ada
janji, hyung.”
“Dengan Fany-ssi?”
Siwon mengangguk.
“Ah, kalau begitu
semoga lancar. Aku akan merana sendirian di dorm lagi kali ini.”
“Loh? Memang Nari-ssi
kemana? Atau member yang lain?”
“Hassh, Nari sedang
sibuk dengan kuliahnya. Dan jangan tanyakan padaku member yang lain. Mereka
pergi dan jika mereka disini, dorm pasti sudah berantakan.”
“Baiklah, aku pergi
dulu hyung.”
***
“Tebak siapa?”
Kyuhyun langsung menyentuh tangan yang sedang menutupi matanya. Sebenarnya ia
sudah tau siapa pemilik tangan ini, bukan hanya karena itu, tapi wangi parfum
gadis ini juga sangat khas. “Ng, Krystal-ssi?”
“Ya! Oppa, kau
benar-benar mencari mati.” Yoona langsung melepas tangannya dan duduk di
samping Kyuhyun. Kali ini mereka berada di hallroof. Seperti biasa.
“Kenapa kau datang
kemari?” Tanya Kyuhyun sambil memandanginya heran.
“Oppa, sebentar lagi
tepat satu bulan kita berpacaran dan kita belum pernah keluar untuk date.
Bagaimana kalau besok kita date sekaligus merayakannya?”
“Baiklah. Besok kau
kujemput jam tujuh. Dan kau harus sudah siap. Aku tidak suka menunggu,
arasseo?” Yoona mengangguk mendengar perintah Kyuhyun dan kemudian tersenyum.
“Oppa, kau tidak
merindukanku? Kita hampir seminggu tidak bertemu,” goda Yoona sambil
mengerucutkan bibirnya kearah Kyuhyun. Kyuhyun terkekeh dan langsung memeluk
gadis itu.
“Ha! Ketauan ternyata
kau merindukanku, ya kan?” ujar Yoona puas. Kyuhyun tidak menjawab. Ia tidak
ingin melepaskan gadis ini dulu. Tidak sekarang juga nanti.
Yoona menangkap
gelagat aneh Kyuhyun hari ini, ia tidak meledeknya, ia tidak memamerkan evil
smirknya, ia juga tidak jail kali ini. Ia hanya memeluknya erat.
“Oppa, apa ada
sesuatu yang salah?” nadanya terdengar khawatir.
“Sshh, biarkan
seperti ini.”
Yoona tidak
berkomentar lagi dan menuruti kata-kata Kyuhyun. Walaupun sebenarnya ia merasa
ada sesuatu yang tidak beres, ia berharap tidak akan terjadi apa-apa nanti.
***
Dengan canggung, berkali-kali
Siwon melirik kearah jam tangannya. Tiffany sudah telat sepuluh menit. Berbagai
pikiran mulai muncul di benaknya. Apa gadis itu berbohong dan hanya bercanda?
Atau mungkin gadis itu ada urusan mendadak? Atau mungkin sesuatu terjadi
padanya? Semacam itu.
Dan pikiran itu
akhirnya bisa hilang ketika ia melihat Tiffany berjalan kearahnya. Tunggu, ia
tidak sendiri. Ia menggandeng seseorang. Seorang laki-laki kecil. Mungkin
sekitar tiga tahun.
“Oppa, maaf membuatmu
menunggu.”
“Ya, tidak apa-apa.
Ng, Fany-ah, siapa ini?” tanyanya sambil berjongkok tepat di depan anak
laki-laki itu.
“Ah, ini Jill.
Keponakanku. Bibiku sedang pergi jadi aku harus menjaganya. Awalnya aku ingin
menitipkannya pada baby sitter, tapi aku putuskan untuk mengajaknya. Apa
tidak apa-apa, oppa?”
“Ne. tenang saja.
Jadi, kita mau kemana sekarang?”
“Jill-ah, kau mau
kemana?” Tanya Tiffany sambil ikut berjongkok di sebelah Siwon.
“Mm? kebun binatang!”
“Kebun binatang?”
“Ne! aku mau kesana.
Noona, ppalli! Aku ingin kesana.”
Tiffany melirik
kearah Siwon yang masih terbengong. Tapi, sesaat kemudian Siwon mengangguk
setuju.
Mereka tiba di kebun
binatang dan Jill langsung menarik tangan Tiffany menuju kandang beruang.
“Wooo, noona lihat!
Gom! Noona, kenapa beruang itu besar?”
“Hmm, karena dia
makan yang banyak.” Tiffany menjawab dengan sedikit ragu. Tentu karena ia bukan
seorang observer beruang.
Sementara Jill senang
melihat beruang dan sibuk mengajak binatang itu berbicara, Tiffany dan Siwon
melanjutkan pembicaraan mereka. Tetapi, saat Jill bertanya dan ia tau ia sedang
dikacangi, anak kecil itu langsung merangsek diantara Tiffany dan Siwon.
Membuat dua orang lainnya terkejut.
“Oh, Jill-ah, ada
apa?” Tanya Siwon bingung dengan sikapnya.
“Ani. Aku ingin
disini. Wleek,” jawabnya sambil menjulurkan lidah kearah Siwon. Tiffany
terkejut dan menepuk bahu Jill mengatakan ia tidak boleh berbicara seperti itu.
“Oh, jadi kau mau
bersaing denganku? Benarkah?” tantang Siwon sambil menaik turunkan alisnya.
“Hassh, oppa!” tegur
Tiffany.
“Ne! aku pasti menang!”
***
“Apa cukup nyaman?”
Tanya Kyuhyun sambil membenarkan letak hoodie milik Yoona.
“Hmm. Ini nyaman.
Ngomong-ngomong, kemana kita akan pergi? Dan kenapa kita harus memakai pakaian
ini?”
“Ini date pertama
kita, kan?” Kyuhyun memastikan outfitnya sekali lagi. Sebenarnya mereka hanya
memakai hoodie dan jeans dengan warna senada. Tidak begitu mencolok. Berharap
orang-orang tidak mengenali mereka.
Ketika Kyuhyun masih
merapikan letak hoodie-nya, ia melihat Yoona mengeluarkan satu notes kecil.
“Apa itu?”
Yoona mendongak dan
menunjukkan notes-nya pada Kyuhyun. Kyuhyun sempat mengernyit tidak mengerti,
namun ketika ia melihatnya dengan lebih jelas, ia baru menyadarinya.
“Ini list kegiatan
yang ingin aku lakukan denganmu, oppa.”
“Ya! Kenapa banyak
sekali? Kau kira kita punya satu minggu untuk berlibur?”
Yoona mengerucutkan
bibirnya tidak suka, “Ini kan cuma beberapa,” gumamnya kecil, tapi Kyuhyun bisa
dengan jelas menangkapnya.
Kyuhyun mendekat dan
mencium ujung hidung gadis cantik itu sambil mendongakan dagunya, “Kita lakukan
selama sebisanya saja, ne?” akhirnya mood Yoona kemabli naik dan ia mengangguk
senang.
***
Kyuhyun meraih tangan
Yoona dan mengajaknya menuju stasiun bawah tanah. Beruntung sekali stasiun
tidak begitu ramai, jadi mereka tidak perlu khawatir. Namun ketika kereta itu
sampai di stasiun kedua, banyak orang-orang pulang kantor yang merangsek masuk
ke dalam kereta. Otomatis Kyuhyun menarik lengan Yoona agar lebih dekat
padanya. Sialnya, mereka tadi memutuskan untuk berdiri sambil bergantung pada
pada pegangan tangan yang menggantung. Jadilah sekarang mereka saling
merapatkan diri karena penumpang yang masuk semakin banyak.
Kedua tubuh itu
terhimpit dan terkadang terdorong ketika kereta tiba-tiba berhenti di salah
satu stasiun.
Kyuhyun melihat Yoona
yang kini lebih memilih untuk menyembunyikan wajahnya di dada Kyuhyun.
“Hei, kau tidak
apa-apa?” Tanya Kyuhyun sambil mendongakan dagu gadis itu. Yoona hanya
tersenyum dan menggeleng, “Ini menyenangkan.” Balasnya untuk menenangkan
Kyuhyun.
Kyuhyun yang
mendengarnya ikut terkekeh dan meraih pinggang Yoona dengan satu tangannya yang
bebas, sementara tangannya yang lain bertumpu erat pada pegangan. Dengan kilat,
ia mencium puncak kepala Yoona.
***
Tujuan mereka yang
pertama adalah pasar malam yang kebetulan sedang digelar di dekat Myeongdong.
Mereka berkeliling dan mencoba makanan yang dijajakan. Ketika para pedagang
mulai menyadari siapa mereka, mereka akan sama-sama menaruh jari telunjuk
mereka di bibir memohon agar tidak memberitahu siapapun. Untungnya, mereka
mengerti.
“Oppa, bagaimana
kalau kita ke stan makanan yang itu?”
“Ya!
Yoona-ya, kau dari tadi makan! Kau tidak khawatir itu akan membuat perutmu
meledak, ha?”
“Oppa, aku jarang
untuk makan makanan seperti ini. Bisakah sekali saja? Ne?”
“Tapi, ini yang
terakhir, ya? Aku tidak ingin menjadi bahan bully manajermu ketika tau
berat badanmu bertambah.”
“Arasseo.”
Mereka berjalan lagi
setelah membeli baso ikan. Kyuhyun juga membeli beberapa kembang api.
Sebenarnya ia juga tanpa rencana ketika membeli itu.
“Apalagi yang ada di
notes-mu?”
“Hmm, pergi ke sungai
Han. Ah, kau juga punya kembang api, ayo kita nyalakan disana! Eotte?” Kyuhyun
hanya mengangguk mengiyakan.
Mereka akhirnya menuju
sungai Han. Melihat sungai Han ternyata cukup ramai, akhirnya mereka harus
benar-benar mencari tempat yang sepi. Dan mereka menemukannya. Persis di tepian
sungai Han.
Hati-hati Kyuhyun
menyalakan kembang api itu dan memberikannya satu pada Yoona. Mereka tertawa
dan saling menodongkan kembang api. Cukup kali ini tidak ada yang tau tindakan
norak mereka.
Karena kelelahan,
akhirnya mereka membiarkan kembang api yang lain menyala dan padam sendiri
dengan disangga oleh batu agar tidak jatuh. Sementara mereka duduk-duduk di
bangku taman.
“Kau senang?”
“Hmm. Kau sendiri
oppa? Apa kau tidak senang?”
“Aku senang.”
“…”
“…”
“Oppa, terima kasih
untuk hari ini.”
“You’re welcome.”
“Suatu saat kita
lakukan lagi, ne?” Tanya Yoona sambil tersenyum.
Suatu saat.
Kenapa ia merasa kata
itu terlalu jauh untuknya.
“Ya! Kau lihat
sekarang sudah jam berapa, memang masih ada lagi list yang harus kita
kerjakan?” gerutu Kyuhyun ketika ia melihat Yoona membuka lagi notes kecilnya.
“Ada satu lagi yang
aku ingin lakukan denganmu hari ini.”
“Apa?”
“Melihat matahari
terbit.”
Kyuhyun membulatkan
matanya dan ternganga mendengar ucapan Yoona. Melihat matahari terbit? Yang
artinya masih enam jam dari sekarang. Oh ya ampun, keluh Kyuhyun pasrah.
“Wae oppa? Kau tidak
mau?”
“Memang kalau aku bilang tidak mau, lalu kau akan mengajakku pulang?”
“Tidak.”
“Baiklah.”
Yoona terkekeh
senang. Sementara Kyuhyun menatapnya iritasi.
“Yoona-ya, kau pikir
bagaimana kita menghabiskan enam jam ke depan?”
Yoona terlihat
berpikir keras, “Kita bisa mengobrol, main games, atau hanya melihat bintang.
Lagipula kau salah oppa, ini musim semi, jadi aku yakin matahari akan mucul
lebih pagi. Ayolah jangan menggerutu begitu,” goda Yoona sambil menekan kedua
pipi Kyuhyun, membuatnya terlihat seperti ikan.
“Aku lelah, coba saja
tadi kita bawa sesuatu yang bisa digelar dan aku akan tidur disana.”
Setelah mengatakan
hal itu, tiba-tiba dari belakang terdengar suara benda jatuh. Refleks keduanya
menengok ke belakang dan mendapati sebuah kain piknik terkapar di tanah.
Kyuhyun melihat
curiga ke segala arah, dan ketika ia melihat sesosok orang yang bergegas
bersembunyi di balik pohon, ia tau itu hyung-hyungnya.
‘Hyung, kau sungguh
membuatku malu.’
Tapi saat Kyuhyun
melempar pandangannya kearah Yoona, sepertinya gadis itu tidak ambil pusing
dengan siapa yang melempar kain itu, ia justru telah menggelarnya dan duduk di
atasnya.
***
Mereka berdua
berbaring disana, sama-sama menghadap langit dan mulai berbicara kesana-kemari
sampai akhirnya justru Yoona yang tertidur terlebih dulu.
“Kau sungguh ingin
melihat matahari, huh?” ledek Kyuhyun walaupun ia tau Yoona tidak akan
mendengarkannya.
Jadilah Kyuhyun
terbengong sendiri. Kadang ia bangun dan menghalau kantuk dengan berolahraga
kecil-kecilan. Ia ingin terjaga. Ia ingin mewujudkan list terakhir di notes
gadis itu.
***
Langit hitam itu
perlahan merebak menjadi keemasan, berpalet putih dan kuning dan dihiasi
beberapa awan yang berebut menutupi sang pemilik warna. Ia bersyukur karena ia
masih terjaga dan mendekat pada gadis yang sselama sejam ini ia tidak bosan
untuk pandangi. Ia menutup perlahan matanya dan mengecup bibir gadis itu.
Ia membuat jarak lagi
diantara mereka dan mulai menepuk pipi gadis itu lembut, “Hei, ini matahari
yang kau mau.”
Yoona tersadar dan
menguap lebar-lebar, membuat Kyuhyun refleks menjauhkan mukanya dari muka
Yoona.
“Ya! Sebenarnya kau
gadis atau buaya? Mangapmu besar sekali Im Yoon Ah!”
Yoona buru-buru
menutup mulutnya dan mengabaikan Kyuhyun karena matahari lebih dulu menarik
perhatiannya. Ia langsung mengeluarkan handphonenya dan memoto keajaiban pagi
itu.
“Yoong, kau menyukai
ini?”
“Ya.”
“Wae?”
“Karena ayah selalu
berkata padaku bahwa pagi selalu indah. Karena pagi adalah awal untuk memulai
sesuatu.”
“Ayahmu?”
“Ne.”
“Yoong, kau sangat
menyayangi ayahmu?”
“Tentu.”
“Pasti dia sangat
berarti bagimu.”
“Tentu, aku rela
melakukan apapun demi ayah. Karena dia yang selalu menjagaku dan merawatku
setelah ibu, entah… aku bingung mengatakannya.”
“Kalau begitu kau
sangat mementingkan ayahmu lebih dari dirimu sendiri?”
“Ne.”
“Apapun yang
terjadi?”
“Ne,” Yoona menatap
Kyuhyun heran, namun Kyuhyun hanya menggeleng memvisualisasikan ucapan ‘tidak
ada apa-apa’.
***
Mereka masih berjalan
menuju dorm SNSD. Tangan mereka masih terpaut.
Kyuhyun tiba-tiba
mengehentikan langkahnya. Padahal dorm SNSD tidak jauh lagi, tapi ia
menghentikan langkahnya.
“Ada apa?” Yoona
menatapnya.
“Yoona-ya, kita
akhiri saja.” Yoona masih menatapnya. Bingung. Mengakhiri? Mengakhiri hubungan
ini?
“Ini tidak akan
berhasil. Kita akhiri saja.”
Dari segala kata yang
terlinta di kepanya, tapi “Kenapa? Kenapa tiba-tiba?” justru hanya kalimat itu
yang berhasil ia ucapkan.
“Kau sudah mendengar
alasannya.”
Yoona melepaskan
genggaman tangannya. Tubuhnya serasa membeku, tetapi matanya justru terasa menghangat.
Pandangannya memburam. Dan ia menunduk membiarkan air itu jatuh terlebih dulu
dan ketika ia kembali mangangkat wajahnya, ia tidak lagi melihat sosok Kyuhyun
disana. Yoona menekan dadanya kuat-kuat. Ia bingung, pikirannya kacau.
***
Kyuhyun tidak mengatakan
apa-apa ketika ia kembali ke dorm. Ia langsung menuju kamarnya dan menghempaskan
tubuhnya di kasur. Memegangi keningnya yang serasa berdenyut sangat keras.
Ia menatap tangan
tempat dimana tadi Yoona melepaskan genggamannya. Ia tidak suka saat hal itu
terjadi. Sungguh ia sangat membenci hal itu. Seperti semuanya bertahap
mengkhianatinya dan meninggalkannya sendiri.
Akhirnya ia menempuh
jalan ini.
4 comments
kyaaa,,,, kenapa abis itu kyuppa nyerah sih :(...
ReplyDeletekyuppa berjuang dulu dong buat yoona unnnie:) kyuna fighting^^
update soon thor :)
hello.. nice to read your fanfic :)
ReplyDeleteMaybe I'm your fans :D
Bikin cerita one shoot dong.. ehehe
Keep Writing! ^^9
kyuppa semangat!!!!
ReplyDeletejangan nyerah gitu dong,ayo perjuangin yoong unnie
lanjut...fashion against lovenya juga ya,pengen tahu kelanjutannya
keep writing ^^
np dikit ya,follow twitterku @Anindya_CAD
Ciyee SIFany mau ngedate. Good Luck oppa!!! *ngasih semangat Siwon*
ReplyDeleteAaaah feeling makin ga enak. Kyu tingkahnya aneh. jangan bilang kalo dia ngedengerin perintah Soo Man ahjussi. -__-"
KyuNa date. Yeay, 1month anniversary!!!
Lucu deh, Hyung-nya emang ga mau ninggalin Kyu sendiri. Siapa itu yang ngelempar kain piknik?? KKk~ tapi gomawo deh.
Ciyee romantis banget liat matahari terbit barengan. AIgooo~ author jangan buat saya envy deh. *nasib JoNes*
Hahaha, mangapnya lebar??? tentu, diakan alligator Yoona xD
This. Akhirnya Kyu oppa ngambil keputusan juga.
Kyu oppa kenapa langsung nyerah sih??
itukan masalah orang tua kalian jaman dulu. Aissshh *acak-acak rambut*
Ditunggu lanjutannya ne. Jangan buat KyuNa menderita terlalu lama, author-nim :(