FF- This Is Pairing

by - 16:43


CHAPTER 14

Siwon menatap kaca sekali lagi. Memastikan rambutnya tidak membuatnya lebih jelek. Walaupun kenyataannya, banyak yang mengatakan ia lebih dari sekedar tampan dengan wajahnya itu.
Tidak ada yang begitu spesial hari ini, hanya saja setelah mendapat telepon dari Tiffany beberapa saat lalu, saat gadis itu mengatakan membutuhkan seorang teman untuk pergi keluar, Siwon langsung menyetujuinya.
Ia bahkan berargumen sengit dengan manajernya sendiri agar jadwal pemotretan diundur beberapa jam saja.
“Siwon-ah, kau mau pergi kemana? Pemotretan?” Tanya Shindong sambil menggendong satu bungkus besar keripik kentang rasa keju.
“Tidak. Aku ada janji, hyung.”
“Dengan Fany-ssi?” Siwon mengangguk.
“Ah, kalau begitu semoga lancar. Aku akan merana sendirian di dorm lagi kali ini.”
“Loh? Memang Nari-ssi kemana? Atau member yang lain?”
“Hassh, Nari sedang sibuk dengan kuliahnya. Dan jangan tanyakan padaku member yang lain. Mereka pergi dan jika mereka disini, dorm pasti sudah berantakan.”
“Baiklah, aku pergi dulu hyung.”

***

“Tebak siapa?” Kyuhyun langsung menyentuh tangan yang sedang menutupi matanya. Sebenarnya ia sudah tau siapa pemilik tangan ini, bukan hanya karena itu, tapi wangi parfum gadis ini juga sangat khas. “Ng, Krystal-ssi?”
“Ya! Oppa, kau benar-benar mencari mati.” Yoona langsung melepas tangannya dan duduk di samping Kyuhyun. Kali ini mereka berada di hallroof. Seperti biasa.
“Kenapa kau datang kemari?” Tanya Kyuhyun sambil memandanginya heran.
“Oppa, sebentar lagi tepat satu bulan kita berpacaran dan kita belum pernah keluar untuk date. Bagaimana kalau besok kita date sekaligus merayakannya?”
“Baiklah. Besok kau kujemput jam tujuh. Dan kau harus sudah siap. Aku tidak suka menunggu, arasseo?” Yoona mengangguk mendengar perintah Kyuhyun dan kemudian tersenyum.
“Oppa, kau tidak merindukanku? Kita hampir seminggu tidak bertemu,” goda Yoona sambil mengerucutkan bibirnya kearah Kyuhyun. Kyuhyun terkekeh dan langsung memeluk gadis itu.
“Ha! Ketauan ternyata kau merindukanku, ya kan?” ujar Yoona puas. Kyuhyun tidak menjawab. Ia tidak ingin melepaskan gadis ini dulu. Tidak sekarang juga nanti.
Yoona menangkap gelagat aneh Kyuhyun hari ini, ia tidak meledeknya, ia tidak memamerkan evil smirknya, ia juga tidak jail kali ini. Ia hanya memeluknya erat.
“Oppa, apa ada sesuatu yang salah?” nadanya terdengar khawatir.
“Sshh, biarkan seperti ini.”
Yoona tidak berkomentar lagi dan menuruti kata-kata Kyuhyun. Walaupun sebenarnya ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia berharap tidak akan terjadi apa-apa nanti.

***

Dengan canggung, berkali-kali Siwon melirik kearah jam tangannya. Tiffany sudah telat sepuluh menit. Berbagai pikiran mulai muncul di benaknya. Apa gadis itu berbohong dan hanya bercanda? Atau mungkin gadis itu ada urusan mendadak? Atau mungkin sesuatu terjadi padanya? Semacam itu.
Dan pikiran itu akhirnya bisa hilang ketika ia melihat Tiffany berjalan kearahnya. Tunggu, ia tidak sendiri. Ia menggandeng seseorang. Seorang laki-laki kecil. Mungkin sekitar tiga tahun.
“Oppa, maaf membuatmu menunggu.”
“Ya, tidak apa-apa. Ng, Fany-ah, siapa ini?” tanyanya sambil berjongkok tepat di depan anak laki-laki itu.
“Ah, ini Jill. Keponakanku. Bibiku sedang pergi jadi aku harus menjaganya. Awalnya aku ingin menitipkannya pada baby sitter, tapi aku putuskan untuk mengajaknya. Apa tidak apa-apa, oppa?”
“Ne. tenang saja. Jadi, kita mau kemana sekarang?”
“Jill-ah, kau mau kemana?” Tanya Tiffany sambil ikut berjongkok di sebelah Siwon.
“Mm? kebun binatang!”
“Kebun binatang?”
“Ne! aku mau kesana. Noona, ppalli! Aku ingin kesana.”
Tiffany melirik kearah Siwon yang masih terbengong. Tapi, sesaat kemudian Siwon mengangguk setuju.
Mereka tiba di kebun binatang dan Jill langsung menarik tangan Tiffany menuju kandang beruang.
“Wooo, noona lihat! Gom! Noona, kenapa beruang itu besar?”
“Hmm, karena dia makan yang banyak.” Tiffany menjawab dengan sedikit ragu. Tentu karena ia bukan seorang observer beruang.
Sementara Jill senang melihat beruang dan sibuk mengajak binatang itu berbicara, Tiffany dan Siwon melanjutkan pembicaraan mereka. Tetapi, saat Jill bertanya dan ia tau ia sedang dikacangi, anak kecil itu langsung merangsek diantara Tiffany dan Siwon. Membuat dua orang lainnya terkejut.
“Oh, Jill-ah, ada apa?” Tanya Siwon bingung dengan sikapnya.
“Ani. Aku ingin disini. Wleek,” jawabnya sambil menjulurkan lidah kearah Siwon. Tiffany terkejut dan menepuk bahu Jill mengatakan ia tidak boleh berbicara seperti itu.
“Oh, jadi kau mau bersaing denganku? Benarkah?” tantang Siwon sambil menaik turunkan alisnya.
“Hassh, oppa!” tegur Tiffany.
“Ne! aku pasti menang!”

***

“Apa cukup nyaman?” Tanya Kyuhyun sambil membenarkan letak hoodie milik Yoona.
“Hmm. Ini nyaman. Ngomong-ngomong, kemana kita akan pergi? Dan kenapa kita harus memakai pakaian ini?”
“Ini date pertama kita, kan?” Kyuhyun memastikan outfitnya sekali lagi. Sebenarnya mereka hanya memakai hoodie dan jeans dengan warna senada. Tidak begitu mencolok. Berharap orang-orang tidak mengenali mereka.
Ketika Kyuhyun masih merapikan letak hoodie-nya, ia melihat Yoona mengeluarkan satu notes kecil.
“Apa itu?”
Yoona mendongak dan menunjukkan notes-nya pada Kyuhyun. Kyuhyun sempat mengernyit tidak mengerti, namun ketika ia melihatnya dengan lebih jelas, ia baru menyadarinya.
“Ini list kegiatan yang ingin aku lakukan denganmu, oppa.”
“Ya! Kenapa banyak sekali? Kau kira kita punya satu minggu untuk berlibur?”
Yoona mengerucutkan bibirnya tidak suka, “Ini kan cuma beberapa,” gumamnya kecil, tapi Kyuhyun bisa dengan jelas menangkapnya.
Kyuhyun mendekat dan mencium ujung hidung gadis cantik itu sambil mendongakan dagunya, “Kita lakukan selama sebisanya saja, ne?” akhirnya mood Yoona kemabli naik dan ia mengangguk senang.

***

Kyuhyun meraih tangan Yoona dan mengajaknya menuju stasiun bawah tanah. Beruntung sekali stasiun tidak begitu ramai, jadi mereka tidak perlu khawatir. Namun ketika kereta itu sampai di stasiun kedua, banyak orang-orang pulang kantor yang merangsek masuk ke dalam kereta. Otomatis Kyuhyun menarik lengan Yoona agar lebih dekat padanya. Sialnya, mereka tadi memutuskan untuk berdiri sambil bergantung pada pada pegangan tangan yang menggantung. Jadilah sekarang mereka saling merapatkan diri karena penumpang yang masuk semakin banyak.
Kedua tubuh itu terhimpit dan terkadang terdorong ketika kereta tiba-tiba berhenti di salah satu stasiun.
Kyuhyun melihat Yoona yang kini lebih memilih untuk menyembunyikan wajahnya di dada Kyuhyun.
“Hei, kau tidak apa-apa?” Tanya Kyuhyun sambil mendongakan dagu gadis itu. Yoona hanya tersenyum dan menggeleng, “Ini menyenangkan.” Balasnya untuk menenangkan Kyuhyun.
Kyuhyun yang mendengarnya ikut terkekeh dan meraih pinggang Yoona dengan satu tangannya yang bebas, sementara tangannya yang lain bertumpu erat pada pegangan. Dengan kilat, ia mencium puncak kepala Yoona.

***

Tujuan mereka yang pertama adalah pasar malam yang kebetulan sedang digelar di dekat Myeongdong. Mereka berkeliling dan mencoba makanan yang dijajakan. Ketika para pedagang mulai menyadari siapa mereka, mereka akan sama-sama menaruh jari telunjuk mereka di bibir memohon agar tidak memberitahu siapapun. Untungnya, mereka mengerti.
“Oppa, bagaimana kalau kita ke stan makanan yang itu?”
“Ya! Yoona-ya, kau dari tadi makan! Kau tidak khawatir itu akan membuat perutmu meledak, ha?”
“Oppa, aku jarang untuk makan makanan seperti ini. Bisakah sekali saja? Ne?”
“Tapi, ini yang terakhir, ya? Aku tidak ingin menjadi bahan bully manajermu ketika tau berat badanmu bertambah.”
“Arasseo.”
Mereka berjalan lagi setelah membeli baso ikan. Kyuhyun juga membeli beberapa kembang api. Sebenarnya ia juga tanpa rencana ketika membeli itu.
“Apalagi yang ada di notes-mu?”
“Hmm, pergi ke sungai Han. Ah, kau juga punya kembang api, ayo kita nyalakan disana! Eotte?” Kyuhyun hanya mengangguk mengiyakan.
Mereka akhirnya menuju sungai Han. Melihat sungai Han ternyata cukup ramai, akhirnya mereka harus benar-benar mencari tempat yang sepi. Dan mereka menemukannya. Persis di tepian sungai Han.
Hati-hati Kyuhyun menyalakan kembang api itu dan memberikannya satu pada Yoona. Mereka tertawa dan saling menodongkan kembang api. Cukup kali ini tidak ada yang tau tindakan norak mereka.
Karena kelelahan, akhirnya mereka membiarkan kembang api yang lain menyala dan padam sendiri dengan disangga oleh batu agar tidak jatuh. Sementara mereka duduk-duduk di bangku taman.
“Kau senang?”
“Hmm. Kau sendiri oppa? Apa kau tidak senang?”
“Aku senang.”
“…”
“…”
“Oppa, terima kasih untuk hari ini.”
“You’re welcome.”
“Suatu saat kita lakukan lagi, ne?” Tanya Yoona sambil tersenyum.
Suatu saat.
Kenapa ia merasa kata itu terlalu jauh untuknya.
“Ya! Kau lihat sekarang sudah jam berapa, memang masih ada lagi list yang harus kita kerjakan?” gerutu Kyuhyun ketika ia melihat Yoona membuka lagi notes kecilnya.
“Ada satu lagi yang aku ingin lakukan denganmu hari ini.”
“Apa?”
“Melihat matahari terbit.”
Kyuhyun membulatkan matanya dan ternganga mendengar ucapan Yoona. Melihat matahari terbit? Yang artinya masih enam jam dari sekarang. Oh ya ampun, keluh Kyuhyun pasrah.
“Wae oppa? Kau tidak mau?”
“Memang kalau aku bilang tidak mau, lalu kau akan mengajakku pulang?”
“Tidak.”
“Baiklah.”
Yoona terkekeh senang. Sementara Kyuhyun menatapnya iritasi.
“Yoona-ya, kau pikir bagaimana kita menghabiskan enam jam ke depan?”
Yoona terlihat berpikir keras, “Kita bisa mengobrol, main games, atau hanya melihat bintang. Lagipula kau salah oppa, ini musim semi, jadi aku yakin matahari akan mucul lebih pagi. Ayolah jangan menggerutu begitu,” goda Yoona sambil menekan kedua pipi Kyuhyun, membuatnya terlihat seperti ikan.
“Aku lelah, coba saja tadi kita bawa sesuatu yang bisa digelar dan aku akan tidur disana.”
Setelah mengatakan hal itu, tiba-tiba dari belakang terdengar suara benda jatuh. Refleks keduanya menengok ke belakang dan mendapati sebuah kain piknik terkapar di tanah.
Kyuhyun melihat curiga ke segala arah, dan ketika ia melihat sesosok orang yang bergegas bersembunyi di balik pohon, ia tau itu hyung-hyungnya.
‘Hyung, kau sungguh membuatku malu.’
Tapi saat Kyuhyun melempar pandangannya kearah Yoona, sepertinya gadis itu tidak ambil pusing dengan siapa yang melempar kain itu, ia justru telah menggelarnya dan duduk di atasnya.

***

Mereka berdua berbaring disana, sama-sama menghadap langit dan mulai berbicara kesana-kemari sampai akhirnya justru Yoona yang tertidur terlebih dulu.
“Kau sungguh ingin melihat matahari, huh?” ledek Kyuhyun walaupun ia tau Yoona tidak akan mendengarkannya.
Jadilah Kyuhyun terbengong sendiri. Kadang ia bangun dan menghalau kantuk dengan berolahraga kecil-kecilan. Ia ingin terjaga. Ia ingin mewujudkan list terakhir di notes gadis itu.

***

Langit hitam itu perlahan merebak menjadi keemasan, berpalet putih dan kuning dan dihiasi beberapa awan yang berebut menutupi sang pemilik warna. Ia bersyukur karena ia masih terjaga dan mendekat pada gadis yang sselama sejam ini ia tidak bosan untuk pandangi. Ia menutup perlahan matanya dan mengecup bibir gadis itu.
Ia membuat jarak lagi diantara mereka dan mulai menepuk pipi gadis itu lembut, “Hei, ini matahari yang kau mau.”
Yoona tersadar dan menguap lebar-lebar, membuat Kyuhyun refleks menjauhkan mukanya dari muka Yoona.
“Ya! Sebenarnya kau gadis atau buaya? Mangapmu besar sekali Im Yoon Ah!”
Yoona buru-buru menutup mulutnya dan mengabaikan Kyuhyun karena matahari lebih dulu menarik perhatiannya. Ia langsung mengeluarkan handphonenya dan memoto keajaiban pagi itu.
“Yoong, kau menyukai ini?”
“Ya.”
“Wae?”
“Karena ayah selalu berkata padaku bahwa pagi selalu indah. Karena pagi adalah awal untuk memulai sesuatu.”
“Ayahmu?”
“Ne.”
“Yoong, kau sangat menyayangi ayahmu?”
“Tentu.”
“Pasti dia sangat berarti bagimu.”
“Tentu, aku rela melakukan apapun demi ayah. Karena dia yang selalu menjagaku dan merawatku setelah ibu, entah… aku bingung mengatakannya.”
“Kalau begitu kau sangat mementingkan ayahmu lebih dari dirimu sendiri?”
“Ne.”
“Apapun yang terjadi?”
“Ne,” Yoona menatap Kyuhyun heran, namun Kyuhyun hanya menggeleng memvisualisasikan ucapan ‘tidak ada apa-apa’.

***

Mereka masih berjalan menuju dorm SNSD. Tangan mereka masih terpaut.
Kyuhyun tiba-tiba mengehentikan langkahnya. Padahal dorm SNSD tidak jauh lagi, tapi ia menghentikan langkahnya.
“Ada apa?” Yoona menatapnya.
“Yoona-ya, kita akhiri saja.” Yoona masih menatapnya. Bingung. Mengakhiri? Mengakhiri hubungan ini?
“Ini tidak akan berhasil. Kita akhiri saja.”
Dari segala kata yang terlinta di kepanya, tapi “Kenapa? Kenapa tiba-tiba?” justru hanya kalimat itu yang berhasil ia ucapkan.
“Kau sudah mendengar alasannya.”
Yoona melepaskan genggaman tangannya. Tubuhnya serasa membeku, tetapi matanya justru terasa menghangat. Pandangannya memburam. Dan ia menunduk membiarkan air itu jatuh terlebih dulu dan ketika ia kembali mangangkat wajahnya, ia tidak lagi melihat sosok Kyuhyun disana. Yoona menekan dadanya kuat-kuat. Ia bingung, pikirannya kacau.

***

Kyuhyun tidak mengatakan apa-apa ketika ia kembali ke dorm. Ia langsung menuju kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di kasur. Memegangi keningnya yang serasa berdenyut sangat keras.
Ia menatap tangan tempat dimana tadi Yoona melepaskan genggamannya. Ia tidak suka saat hal itu terjadi. Sungguh ia sangat membenci hal itu. Seperti semuanya bertahap mengkhianatinya dan meninggalkannya sendiri.
Akhirnya ia menempuh jalan ini.

You May Also Like

4 comments

  1. kyaaa,,,, kenapa abis itu kyuppa nyerah sih :(...
    kyuppa berjuang dulu dong buat yoona unnnie:) kyuna fighting^^
    update soon thor :)

    ReplyDelete
  2. hello.. nice to read your fanfic :)
    Maybe I'm your fans :D
    Bikin cerita one shoot dong.. ehehe
    Keep Writing! ^^9

    ReplyDelete
  3. kyuppa semangat!!!!
    jangan nyerah gitu dong,ayo perjuangin yoong unnie
    lanjut...fashion against lovenya juga ya,pengen tahu kelanjutannya
    keep writing ^^
    np dikit ya,follow twitterku @Anindya_CAD

    ReplyDelete
  4. Ciyee SIFany mau ngedate. Good Luck oppa!!! *ngasih semangat Siwon*

    Aaaah feeling makin ga enak. Kyu tingkahnya aneh. jangan bilang kalo dia ngedengerin perintah Soo Man ahjussi. -__-"

    KyuNa date. Yeay, 1month anniversary!!!

    Lucu deh, Hyung-nya emang ga mau ninggalin Kyu sendiri. Siapa itu yang ngelempar kain piknik?? KKk~ tapi gomawo deh.

    Ciyee romantis banget liat matahari terbit barengan. AIgooo~ author jangan buat saya envy deh. *nasib JoNes*

    Hahaha, mangapnya lebar??? tentu, diakan alligator Yoona xD

    This. Akhirnya Kyu oppa ngambil keputusan juga.
    Kyu oppa kenapa langsung nyerah sih??
    itukan masalah orang tua kalian jaman dulu. Aissshh *acak-acak rambut*

    Ditunggu lanjutannya ne. Jangan buat KyuNa menderita terlalu lama, author-nim :(

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts

About