Fashion Against Love

by - 20:40


Chapter 3:
Unreasonable Pain

“Yoona-ya!” seru seseorang membuat Yoona memutar tubuhnya dan melihat kearah sumber suara.
“Donghae-oppa,” sapanya kembali dan saat itu juga senyum di bibirnya ikut tertarik manis.
Donghae refleks memeluk Yoona dan menepuk pelan punggung gadis itu.
“Kebetulan sekali kita bertemu disini. Apa yang sedang kau lakukan disini, Yoona-ya?”
“Aku dengan yang lain sedang mengerjakan sebuah project untuk SM. Lalu, bagaimana dengan oppa? Oppa sedang apa disini?”
“Hmm, katakan saja aku juga memiliki urusan disini.”
Yoona memutar bola matanya menghadapi Donghae. Donghae adalah kakak kelasnya ketika ia menjadi seorang mahasiswa. Ia banyak belajar dengan Donghae, bahkan tugas akhirnya pun ditutori langsung oleh Donghae.
“Donghae-oppa!” panggil Sooyoung sembari menghampiri mereka.
“Sooyoung-ah.”
“Oppa, benarkah resort yang kami sewa itu milikmu?” tanya Sooyoung dengan wajah serius.
“Bukan milikku, tapi kakekku.”
“Ah, itu sama saja. Lalu, sedang apa kalian berdua disini?”
“Kami sedang mengobrol saja.”
Setelahnya mereka bertiga larut dalam percakapan hangat, justru acara awal mereka untuk hanya makan malam otomatis terganti.
Dan setelah bertahun-tahun tak bertemu dengannya, Yoona baru menyadari Donghae telah berubah menjadi lebih dewasa dan tentu wajahnya yang ramah dan manis tidak bisa dipungkiri oleh tiap gadis.
Dan sepanjang malam itupun mereka saling bertukar cerita, menertawakan setiap kejadian yang tidak begitu penting, namun entah karena apa ketika Donghae yang bercerita Yoona merasa semuanya terlihat lebih menyenangkan dan menjadi cukup lucu untuk ditertawakan.
Dan untuk kesekian kalinya Kyuhyun mengalihkan pandangannya. Walaupun bola mata hitamnya selalu jatuh pada titik yang sama. Kedua orang itu sungguh mengganggunya malam ini. Tanpa ia sadari rahangnya mengatup geram dan sorot matanya menyiratkan ketidaksukaan.

***

Keesokan harinya mereka bersiap menuju tempat pemotretan pertama, yaitu di desa Trunyan. Daerah yang kental dengan budaya dan legenda asli Bali. Mereka tidak bermaksud untuk menjelajahi desa itu, mereka hanya akan berfoto di sekitar pantainya, karena pantai di Kuta sudah lebih dari penuh.
Beruntung karena resort milik keluarga Donghae memiliki jasa tour guide, jadi mereka tak perlu menyewa lagi ataupun tersesat.
“Donghae-oppa?” Tanya Yoona heran ketika mereka semua hendak masuk kedalam mobil travel, tetapi Donghae juga ada disana.
“Tidak perlu heran begitu, aku akan memandu kalian. Percayalah, aku kenal Bali.” Jawab Donghae mantap dan semua hanya membalasnya dengan kekehan kecil.
Ketika Yoona masuk kedalam van travel, ternyata bangku kosong hanya ada tepat di sebelah Kyuhyun yang kebetulan duduk paling belakang. Yoona menghela nafas kemudian melanjutkan langkahnya menuju bangku belakang.
Ia sempat melirik Kyuhyun yang masih sibuk mengatur sesuatu di kamera miliknya, tanpa memiliki topik pembicaraan, Yoona akhirnya hanya melempar pandangannya keluar jendela.
Tiba-tiba Yoona mendengar bunyi klik! Dan ketika ia menoleh, kamera milik Kyuhyun terarah persis di hadapannya.
“Oppa?”
“Hmm? Aku hanya mengetes kameraku.”
Tidak ada pembicaraan lagi yang berlanjut setelah itu.

***

Untuk bisa mencapai tempat tujuan pemotretan mereka, mereka harus menyewa sebuah mini boat, karena jika mereka menggunakan sampan, oh-God-it’s-not-a-honeymoon-trip.
Kyuhyun sengaja duduk di buritan dan menjajal kameranya. A little kind of stretching. Sementara yang lainnya berada di sisi lain kapal. Mengobrol dan membuat kegaduhan dengan tawa-tawa yang sangat mother’s like.
Ketika tidak ada lagi yang bisa ditertawakan, Yoona memilih untuk berdiri dan melihat pemandangan laut lepas sekaligus bersantai.
Ia sangat rileks dan out off guard, dan saat boat itu bermaksud menghindari sebuah karang yang menonjol di tengah laut dengan cara membanting arah haluan, Yoona terhuyung dan langsung terjatuh ke dalam air, sementara boat itu masih berusaha untuk menghentikan lajunya.
Ia tidak melihatnya, tapi ujung matanya selalu terfokus pada gadis itu. Pengawasan kecil yang entah tak bisa ia hilangkan sekalipun mereka tidak lagi bersama.
Kyuhyun melihat tubuh gadis itu terhuyung, dan hal selanjutnya yang ia tau adalah ia sudah menceburkan diri ke dalam laut dan mencoba meraih tubuh mungil itu.
Namun ketika ia dapat merasakan pinggang gadis itu, ternyata Yoona sudah dalam keadaan mengambang sempurna. Gadis itu tidak apa-apa. Damn! Ia lupa Yoona expert dalam hal ini.
Well, don’t blame him, ia hanya mengikuti impuls refleks yang ia rasakan ketika melihat Yoona terjatuh.
“Oppa?” tanyanya heran dan itu cukup membuat Kyuhyun tersadar dari pemikirannya.
You do scare out of me,” gumam Kyuhyun kecil sambil melepaskan rangkulan di pinggangnya dan bermaksud untuk menepuk bahu gadis itu, namun ketika ia mendekat Yoona sedikit menjauh dan itu membuat Kyuhyun urung melanjutkan tangannya.
“Yoona! Kyuhyun! Kalian baik-baik saja, kan?” teriak Sooyoung dari atas kapal bahkan ketika kapal itu belum sempurna menghampiri mereka.
Yoona mengangguk dan mengangkat tangannya memberi isyarat ia baik-baik saja. Ia mengerjap sedikit karena rambutnya yang jatuh di hadapan matanya membuat ia sedikit kesulitan melihat apa yang terjadi.
Dan ketika tangan Kyuhyun terangkat untuk merapikan anak poni miliknya, kali ini Yoona tidak menolak. Ia membiarkan Kyuhyun melakukannya.

***

Oh girl, should it be something hidden through you guys two?” Tanya Sooyoung sambil memberikan secangkir es kelapa pada Yoona. Yoona sendiri masih berbalut bathrobe milik Tiffany. Dear, it’s glad she brought it with her.
Yoona mengerling dan menatap Sooyoung dengan tatapan ‘okay, what now?’
Come on Yoona, kau tidak lihat ia tadi menyelamatkanmu. Should I emphasize it? Me-nye-la-mat-kan-mu.”
Yoona hanya memutar bola matanya dan menatap seorang yang menjadi topik pembicaraan mereka. Ia masih mengenakan kaus yang sama. Dan angin bertiup not to mention sedikit kencang, ia hanya khawatir Kyuhyun akan masuk angin karena baju basah itu.
“Ehm, mind if I’m join in?” Tanya Donghae sambil berdeham.
“Aeee~ untuk apa kau meminta izin begitu oppa? Huh? Huh?” ledek Sooyoung sambil terus menaik-turunkan alisnya jahil.
“Berhenti lakukan itu atau kau ku sikut dari hotel kakekku,” Donghae ‘menggeram’ kesal.
Melihat itu Sooyoung tertawa terbahak dan mereka pun melanjutkan perbincangan mereka, sambil menunggu pemotretan selesai dilakukan.

***

Kyuhyun lebih dari merasakan kepala berdenyut, mungkin ini efek dari baju basah yang ia kenakan. Tapi, lebih dari itu ia juga merasa amat terganggu, okay, lagi-lagi dua figur yang sedang berbagi tawa disana yang menjadi alasan kenapa Kyuhyun merasa amat terganggu.
Dan satu hal yang ia tau pasti. Ia ingin hari ini segera berakhir.

***

Setibanya di kamar hotel, Yoona bergegas menuju kamar untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian. Sementara Kyuhyun langsung menjatuhkan tubuhnya diatas sofa lipat, tempat ia tidur selama di hotel itu.
Ia memegangi keningnya, sedikit memijatnya berharap rasa pusing sialan itu berkurang, ia juga memjamkan matanya berharap tidur membawanya kemudian mengganti memori tentang dua figur bahagia yang ia lihat tadi siang dengan mimpi indah. Ah, wish is just wish.
Kyuhyun terbangun saat ia merasakan ada usapan lembut di pipinya, seperti memintanya untuk segera membuka mata. Dan ketika ia melakukannya, ia langsung dihadapkan pada wajah khawatir milik Yoona.
“Oppa, haruskah kita ke dokter?”
“Tidak perlu. Biarkan aku tidur dan besok aku akan baik-baik saja.”
“Kalau begitu, kau minum dulu obat ini kemudian tidur di kamar, ne?”
Kyuhyun hanya mengangguk cepat karena ia memang sangat membutuhkan tidur saat ini.
Baru saja ia akan merebahkan lagi kepalanya diatas bantal, lengan Yoona sudah lebih dulu mencengkram bahu Kyuhyun.
“Aku bilang kau tidur di kamar.”
“Tidur dimanapun tidak akan berpengaruh.”
I beg you.”
For a swift moment, when their gazes met and the closeness didn’t matter, mereka hanya tetap dalam posisi seperti itu. Tidak ada yang lebih dulu melakukan sesuatu.

***

Yoona mengintip dari balik bahu Kyuhyun yang masih asik dengan dunia laptopnya, only to frown waktu ia tau ternyata Kyuhyun sedang memandangi foto seorang gadis.
“Oh coba lihat, siapa dia? Mengapa ia bisa secantik itu? She’s surely a goddess.” Ucap Yoona se-sarkastik yang ia bisa.
Kyuhyun terperanjat dan menoleh ke belakang, menatap Yoona yang kali ini sudah melipat kedua tangannya di depan dada.
“Oh, hei, kau sudah pulang?” balas Kyuhyun kikuk.
“Hmm-hmm, aku baru saja pulang. Oh, is it bothered you? I’ll go to my room so.”
Yoona sudah akan mengambil langkah, namun ternyata Kyuhyun lebih cepat.
“Eits, don’t be such a green-eyed, baby. Aku tau kau cemburu, tapi aku hanya sedang melakukan editing.”
“Editing memerlukan wajah kagum? Oh dear, you must be fallin’ love with that girl.” Entah apa yang membuat Yoona menjadi mudah cemburuan akhir-akhir ini. Mungkin saja karena ia melihat semua schedule Kyuhyun minggu ini penuh dengan pemotretan bersama wanita seksi, single dan berkelas. Agh, it drives her crazy.
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya karena, sungguh ia ingin tertawa terbahak-bahak sekarang juga. Ini sangat langka untuk melihat Yoona cemburu, karena yang ia tau Yoona bukan tipe seperti itu. Dan ia menyukai momen ini.
“Duduklah,” ajak Kyuhyun dan Yona langsung duduk dengan memberi jarak satu lengan dari tempat Kyuhyun duduk.
“Hei, what’s with the distance?” Tanyanya heran.
“Tidak apa-apa.” Jawab Yoona singkat.
Yoona bermaksud hanya diam dan memperhatikan apa yang Kyuhyun kerjakan, dan Kyuhyun tidak sungkan untuk melanjutkan lagi pekerjaannya. Ia mulai mengedit disana dan disini, disitu, dimana-mana.
Awalnya Yoona bermaksud acuh, tapi ketika foto itu kian berganti dan pose wanita yang oh-God-it-must-be-bleed-boys-up, hatinya terasa panas, keningnya berdenyut menandakan alert. Tangannya mengepal dan rahangnya mengatup keras, dan sebelum ia bisa menyadari apa yang ia lakukan,
BUK!!
Satu bantal sofa sudah melayang dan jatuh tepat diatas kepala Kyuhyun. Kyuhyun meringis dan menatap kearah Yoona, “Hei, ada apa ini?”
Tapi Yoona lebih suka memunggungi Kyuhyun dan meredam emosinya.
“Yoona-ya!” Kyuhyun meraih lengan atas gadis itu agar Yoona berbalik menghadapnya.
Kyuhyun dapat melihat dengan jelas pipi Yoona merah padam, dan ia tau itu menandakan Yoona benar-benar annoyed over something. Okay, mungkin sudah bermain-mainnya untuk saat ini.
“Hei, hei, Yoona, dengar...” Kyuhyun merapatkan tubuhnya lebih dekat pada Yoona namun lagi-lagi gadis itu melempar pandangannya.
“Ehm, Yoona-ya, apa kau, kau cemburu?”
Mendengar kata itu, Yoona langsung memutar kepalanya dan menatap Kyuhyun, “Aku tidak cemburu, aku ‘sangat terganggu’.” Balas Yoona sambil menekankan intonasi pada kata ‘sangat tergganggu’.
That’s it, Kyuhyun tidak bisa menahannya lagi, ia tertawa kencang dengan pengakuan Yoona dan itu sungguh membuat Yoona jauh lebih terganggu.
“Ya! Berhenti tertawa! Berhenti kubilang!” namun saat mendapati Kyuhyun tetap saja tertawa, Yoona lantas memberinya pukulan-pukulan frustasi yang jatuhnya tidak fokus.
“Aw! Ya, Yoona-ya! Hei, ya!” ia mulai merasakan nyeri juga akibat pukulan Yoona, tapi rasanya Yoona masih bersemangat memukuli pacarnya itu.
Beruntung pukulan Yoona tidak fokus, jadi mudah saja bagi Kyuhyun untuk menangkap kedua lengan itu. Kyuhyun menangkap kedua lengan itu dan menariknya hingga ke belakang lehernya. Yoona masih berusaha melepas genggaman Kyuhyun, namun saat jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa inci, Yoona berhenti dan tertegun.
“Aku minta maaf, ini bukan mauku untuk memotret semua gadis itu.”
Yoona hanya menatap Kyuhyun dan mendapati tatapan lelaki itu menghangat. Entahlah, tiba-tiba saja semua rasa cemburu itu menguap begitu saja.
Kyuhyun melepaskan genggaman tangannya pada lengan Yoona dan beralih merangkul pinggang gadis itu, sementara Yoona masih melingkarkan kedua lengannya disana.
Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan mulai menutup mata, sekaligus menutup jarak diantara mereka berdua, dan yang bisa Yoona rasakan selanjutnya hanya kedua bibir Kyuhyun yang lembut menyentuh sepasang miliknya.

***

Keduanya sama-sama terperanjat dan melempar pandang, kedua pipi mereka bersemu. Entahlah kebetulan atau tidak, keduanya sama-sama teringat momen itu.
Kyuhyun yang pertama kali tersadar, langsung bangkit berdiri dan mengusap tengkuknya tidak nyaman.
“Aku akan tidur di kamar kalau begitu.” Ucapnya singkat dan ia pun langsung bergegas menuju kamar hotel.
Ketika pintu kamar itu ditutup, Yoona menghela nafas lega.

***

Kyuhyun bergegas menuju kamar dan menutup pintunya. Namun setelah itu ia bukannya langsung tidur, tapi ia justru menyandarkan punggungnya di daun pintu. Ia memegangi dadanya yang berdebar cukup kencang, “Damn!” makinya kecil, entahlah ia berusaha untuk mengakui atau lagi-lagi menghindar bahwa tanpa ia sadari detaknya itu masih milik Yoona.

***

Cerahnya matahari mulai merangsek masuk lewat celah-celah jendela bungalow kecil mereka. Menandakan pagi sudah siap.
Yoona mengerjapkan matanya sebentar, ia tidak ingin bangun. She’s not the morning type actually. Ia menggerutu kecil dan melanjutkan tidurnya, ia merapat pada tubuh yang hangat di hadapannya, ia juga bisa merasakan ada lengan yang merangkul pinggangnya, membuatnya merasa terlindungi.
Tunggu. Tubuh. Hangat.
Yoona berpikir di sela-sela tidurnya dan dengan berat hati membuka matanya, God! Ada Kyuhyun di hadapannya. Tunggu, tunggu bagaimana? Bagaimana?












A/N: maaf, sungguh jika ini sangat terlambat dan out of date. saya harap kalian tetep keep comment, saya terbuka (baca: seneng dikomentarin) ok kok kalo kalian pengen ngritik, kalo muji sih ya pasti sangat bersukur sayanya (muka tebel :P)
please enjoy the rest of the story.
PROUD TO BE MUSKETEERS

You May Also Like

4 comments

  1. wuaaaa akhirnya udate juga author <3
    yoongie sama kyuhyun,,, cie cie mantaplah heheh :)
    update soon yah sama ff this is pairingnya juga jangan lupa ^^

    ReplyDelete
  2. yeah! akhirnya!
    okey, it's daebak!
    i'll waiting for next chapter. i hope it will be soon :))
    hwaiting ^^9

    ReplyDelete
  3. waaaa kereeeen..lanjuut thor smua FF KYUNA nya..suka bangetz :)

    ReplyDelete
  4. yes! akhirnya di update juga
    lama banget ga update,but it's okay
    ceritanya makin hari makin seru
    penasaran sama lanjutannya

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts

About